![]() |
Ilustrasi, berupa beras salah satu faktor terjadinya penyebab defliasi. (Foto: Istimewa) |
Hal itu diungkap Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar
usai Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri M
Tito Karnavian secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jalan Syech Nawawi Al Bantani, Curug, Kota
Serang, Senin (10/4/2023).
“Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa inflasi di
Provinsi Banten sebesar 4,17 di bawah inflasi Nasional yang mencapai 4,97,”
ungkapnya.
“Kita juga terus-menerus ke lapangan melakukan
langkah-langkah untuk pengendalian harga. Kita lihat di Kota Serang yang
menjadi konsentrasi kita beberapa waktu lalu hasilnya cukup baik. Bahkan
beberapa komoditi mengalami deflasi, yakni beras, bawang merah, serta daging
ayam,” tutur Al Muktabar.
Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan terus
melakukan pemantauan untuk pengendalian inflasi dari minggu ke minggu.
Melaksanakan langkah-langkah sesuai kewenanganan yang dimiliki Pemprov Banten
dalam rangka mengendalikan inflasi seperti melakukan operasi pasar, hingga
subsidi transportasi untuk komoditas tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
“Secara Nasional disampaikan tadi persediaan pangan kita
cukup. Oleh karenanya, kita mengimbau kepada masyarakat meski menjelang Hari
Raya Lebaran agar bijaksana untuk melakukan belanja,” ucap Al Muktabar.
“Situasi stabil dan barangnya cukup, membeli secukupnya
saja,” tuturnya.
Terkait distribusi barang kebutuhan pokok pada masa arus
mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 2023, Al Muktabar menjelaskan distribusi
kebutuhan pokok dilindungi dalam sistem transportasi. Ada pengecualian terhadap
distribusi kebutuhan pokok dalam fasilitasi transportasi. Sehingga distribusi
tetap berjalan dengan baik tidak terjadi hambatan.
Sementara terkait pasokan dan ketersediaan BBM (bahan bakar
minyak), Al Muktabar mengaku sudah berkoordinasi dengan Pertamina. Bahwa pada
mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 nanti disediakan sesuai dengan kapasitas yang
dibutuhkan.
“Diinformasikan, stok cukup dalam bebebrapa waktu ke depan,”
tuturnya.
“Mudah-mudahan dengan segala upaya kita ini, kita bisa terus
memandu stabilisasi harga. Demand (permintaan, red) dan supply (pasokan, red)
terjaga,” pungkas Al Muktabar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin
Sahabat menyebutkan stok atau persediaan barang kebutuhan pokok nasional aman.
“Pada bulan Maret, Provinsi Banten mengalami deflasi
terutama Kota Serang karena adanya penurunan dari beras. Stok beras, kita aman
sehingga terjadi penurunan harga. Karena kontribusi beras besar, makanya
dampaknya juga besar. Itulah yang membuat Kota Serang deflasi,” jelasnya.
“Ini juga tidak terlepas dari peran Pemprov Banten yang
selalu turun ke lapangan. Memastikan ketersediaan pasokan supaya tetap aman.
Bawang merah dan cabai juga mengalami deflasi. Ini yang menggembirakan kita,”
ujar Imaduddin Sahabat.
Dalam arahannya, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian
mengungkapkan secara Nasional ketersedian pangan hingga Hari Raya Idul Fitri
2023 aman. Setiap daerah harus mengecek ketersediaan pangan. Para Gubernur
mengecek kesiapan Pemerintah Kabupaten/Kota dan melakukan intervensi bila diperlukan.
Mendagri berharap Perum Bulog agar menyerap gabah petani
secara optimal jangan sampai didahului oleh pedagang besar. Hal itu dilakukan
untuk mengantisipasi fluktuasi harga beras. Sementara untuk daerah yang merasa
pasokannya kurang didorong segera mengambil langkah kerjasama dengan Bulog
ataupun melakukan Kerjasama Antar Daerah (KAD). (*/pur)
0 Comments