Peristiwa penting bagi WNI terdampak gempa Turki setiba di bandara diabadikan oleh Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Roberto Pasaribu. (Foto: Istimewa) |
Ikut pula dua jenazah WNI yang menjadi korban gempa di Turki
dipulangkan ke daerah asalnya di Bali dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Wakapolresta Bandara Soetta AKBP Anton Firmanto mengatakan
para WNI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu tiba di Terminal 3 Bandara
Soetta.
"Kami telah melakukan
pengamanan kedatangan dan pemulangan WNI/PMI dari luar negeri yang
terdampak gempa di Turki. Pemulangan para WNI ini dilakukan oleh Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Ankara bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Hubinter Polri,"
ungkap Wakapolres Anton Firmanto kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Atas kepulangan tersebut, Polresta bekerja sama dengan Angkasa Pura II, Bea Cukai
Bandara Soetta, Kantor Imigrasi Bandara
Soetta, Balai Kesehatan Bandara Soetta, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran
Indonesia (BP2MI) melakukan pengamanan gabungan.
Anton menjelaskan WNI/PMI yang dipulangkan sebanyak 114
orang dan 2 jenazah melalui kargo. Sebanyak 84 orang di antaranya merupakan WNI
biasa, 1 orang PMI biasa, dan 8 orang PMI terindikasi korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (TPPO).
Selain itu, kata Anton, ada empat orang pendamping yang
terdiri atas 2 petugas Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan 2 orang
KBRI. Kemudian, sebanyak 18 orang dari Tim Kemanusiaan (EMT dan Kemko PMK).
"Ada dua jenazah melalui kargo atas nama Irma Lestari
asal Lombok, NTB dan Ni Wayan Supini asal Bali," jelasnya.
Lebih jauh Anton menjelaskan, untuk kedua jenazah akan
langsung dipulangkan ke kampung halamannya melalui Kargo Bandara Soekarno
Hatta.
Jenazah WNI/PMI atas nama Ni Wayan Sutini asal Bali akan di
berangkatkan dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 422 take off pukul
13.00 WIB dan tiba di Denpasar Bali pukul 15.50 Wita.
Sementara jenazah WNI/PMI atas nama Irma Lestari asal NTB akan diberangkatkan dengan
menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 430 take off pukul 10.55 WIB dan tiba
di Lombok pukul 13.55 Wita.
"Seluruh WNI, kepulangannya dijemput oleh keluarga
masing-masing, serta ada yang transit menggunakan jasa penerbangan lanjutan.
Sedangkan untuk PMI ditangani oleh pihak BP2MI Bandara Soetta," ujarnya.
Anton mengungkapkan polisi hadir karena merasa prihatin
dengan saudara-saudara yang terkena
musibah gempa di Turki.
"Kehadiran kami untuk
memberikan kelancaran serta menenangkan trauma pada mereka,"
tuturnya.
Operasi kemanusiaan ini dipimpin oleh Direktur Perlindungan
WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Judha
Nugraha serta melibatkan juga BNPB yang bekerja sama dengan Atase Polri di Turki.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Pol Roberto Pasaribu beserta seluruh jajaran
Polresta Bandara Soetta menyampaikan rasa duka yang mendalam terhadap WNI
yang meninggal dunia akibat bencana alam
gempa di Turki dan menyampaikan rasa prihatin kepada seluruh WNI yang terdampak
atas peristiwa tersebut.
"Kami bersama stakeholder di Bandara Soetta, melakukan
kegiatan kepolisian simpatik dan dialogis untuk membantu kelancaran kepulangan
saudara-saudara kita yang terdampak dan juga proses penerimaan jenazah untuk diberangkatkan
ke daerah asal. Kami utamakan anak-anak atau adik-adik pelajar yang terdampak
untuk bisa bertemu keluarga yang menjemput dengan lancar. Kami juga berdoa
semoga semua dapat pulih kembali baik secara fisik maupun psikis setelah pulang
ke tanah air," tutur mantan Dirrekrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) ini. (*/pur)
0 Comments