Warga mendapat pelayanan kesehatan dari IAI Pengurus Cabang Pandeglang. (Foto: Istimewa) |
Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Pandeglang Sumarlin
mengatakan kegiatan tersebut merupakan kegiatan diadakan setiap tahunnya pada
25 September. Pelaksanaan dilakukan serentak baik di Indonesia maupun di
seluruh dunia dalam rangka memperingati hari apoteker sedunia.
Tahun ini, kata Sumarlin, tema yang diangkat oleh Pengurus
Pusat IAI adalah apoteker bersatu dalam aksi menuju dunia yang lebih sehat. Apoteker
siap melayani informasi serta edukasi obat TBC dan diabetes.
“Kenapa kami memilih di Alun-alun Pandeglang? Karena di sini
banyak orang yang bisa kami edukasi tentang kesehatan. Selain donor darah,
sesuai dengan tema pengurus pusat berikan. Saat ini, kami melakukan edukasi TBC
dan Diabetes Melitus,” kata Sumarlin di sela-sela kegiatan.
Sumarlin mengatakan tujuan diadakannya kegiatan edukasi dan
pemeriksaan kesehatan gratis yakni untuk menarik minat dan membantu masyarakat
yang ingin mengetahui kondisi kesehatan mereka.
“Biar menarik masyarakat datang ke sini terutama mereka yang
mau periksa kesehatan. Alhamdulillah masyarakat sangat antusias datang ke sini.
Tidak ada syarat khusus jadi masyarakat yang mau periksa kesehatan tinggal
datang saja dan nanti langsung dilayani petugas kami,” tuturnya.
Dalam agenda cek kesehatan tersebut, masyarakat bisa
mengecek cek gula darah, cek hemoglobin darah, cek kolesterol, cek kesehatan,
dan cek asam urat.
Bukan hanya kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis, PC IAI
juga mengadakan donor darah, edukasi diabetes melitus dan Tuberkulosis pada
para pengunjung Alun-alun Pandeglang.
Wakil Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Pandeglang
Silvi Maharani menyampaikan penyakit diabetes dan tuberkulosis merupakan salah
satu penyakit yang menjadi perhatian serius dari pemerintah karena Indonesia
masuk rangking ketiga dunia.
“Di Kementerian Kesehatan menjadi komponen utama yang harus
dan wajib dilaksanakan, makanya IAI ikut membantu program pemerintah terutama
untuk menyelesaikan diabetes dan TBC,” ungkapnya.
Menurut Silvi, penyakit diabetes disebabkan karena konsumsi
gula yang berlebih pada tubuh dan untuk penyakit tuberkulosis disebabkan oleh
bakteri yang masuk pada tubuh seseorang. Namun ia memastikan bahwa kedua
penyakit tersebut bisa disembuhkan dengan pola hidup sehat.
“Bedanya kalau TBC menular sedangkan diabetes tidak menular.
Kalau diabetes pencegahannya dengan pola hidup dan pola makan yang baik tetapi
kalau untuk TBC itu harus minum obat secara teratur dan tidak boleh putus obat
selama 6 bulan dan menjaga agar tidak menular pada keluarga yang lain. Semua
itu pasti sembuh,” ucappnya. (*/rls)
0 Comments