Bambang Soesatyo dipakaikan sabuk hitam kehormantan oleh Ketua Dewan Guru Shokaido Aldrin Tando di Cilodong, Depok. (Foto: Istimewa) |
Kejurnas diikuti sekitar 900 karateka dari berbagai
perguruan Shokaido yang tersebar di 16 provinsi seluruh Indonesia, yang
berlangsung selama dua hari mulai dari 24 sampai dengan 25 September 2022 di
Cilodong, Depok, Jawa Barat.
"Penyelenggaraan Kejurnas Shokaido tidak hanya dimaknai
sebagai rutinitas atau sekadar memberikan jam terbang bagi atlet. Lebih dalam
dari itu, penyelenggaraan Kejurnas harus menjadi kawah candradimuka untuk
menggali potensi terdalam atlet secara optimal, dan melatih mental bertanding
atlet, sehingga benar-benar siap ketika bertanding pada level yang lebih
tinggi," ujar Bambang Soesatyo (Bamsoet) usai membuka Kejurnas Shokaido
Piala Ketua MPR RI serta mendapatkan sabuk hitam kehormatan Shokaido di Depok,
Sabtu (24/9/22).
Hadir antara lain Ketua Dewan Pembina Shokaido Efdjuno
Tando, Ketua Dewan Guru Shokaido Aldrin Tando dan Sekretaris Jendral PB
Shokaido Asril Azhari.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan penyelenggaraan Kejurnas
penting sebagai stimulan untuk mendorong motivasi atlet. Karena, dalam Kejurnas
ada kompetisi dan ada target. Kejurnas Shokaido kali ini dapat dioptimalkan
sebagai sarana penjaringan atlet berprestasi. Sehingga, siap mengikuti
Kejuaraan Nasional PB FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia), dan
Kejuaraan Dunia Karate SKIF di Jepang tahun depan.
"Kita patut berbangga bahwa pada kejuaraan dunia SKIF
(Shotokan Karate-do International Federation) yang diselenggarakan terakhir
kali sebelum pandemi tahun 2019 di Republik Ceko, kita mencatatkan prestasi
dengan raihan 2 medali emas dan 1 medali perunggu. Namun Karate adalah olahraga
beladiri yang memiliki tingkat kompetisi yang sangat dinamis, sehingga jika
kita hanya berdiam diri, maka hampir dapat dipastikan kita akan
ketinggalan," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan keberhasilan
atlet karate Indonesia ditunjukan pada ajang SEA Games Vietnam 2021 yang
digelar pada 18-20 Mei 2022. Dari target 3 medali emas yang ditetapkan,
kontingen Indonesia malah mampu meraih 4 medali emas, 8 medali perak, dan 2
medali perunggu.
“Untuk meraih prestasi terbaik hanya dapat dilakukan dengan
tekad yang bulat, komitmen yang kuat, determinasi yang tinggi, dan kesungguhan
dalam berlatih. Target prestasi harus dimaknai sebagai 'capaian minimalis',
yakni selalu ada peluang untuk berjuang dan meraih hasil yang lebih baik. Saya
yakin, dengan potensi atlet yang kita miliki, dan ditopang oleh dukungan dan
keberpihakan dari segenap pemangku kepentingan, kita akan mampu meraih lebih
prestasi juara," pungkas Bamsoet. (*/pur)
0 Comments