Skytrain atau kalayang Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Istiewa) |
Senior Manager of Branch Communication dan Legal Bandara
Soekarno-Hatta M. Holik Muardi menyebutkan operasional layanan Skytrain ini
tersedia bagi penumpang pesawat dan pengunjung bandara setiap harinya pada
pukul 06.00 - 21.00 WIB.
“APMS merupakan Kalayang atau Skytrain, merupakan moda
transportasi berbasis rel dan menghubungkan Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3
serta Stasiun Kereta Bandara yang disediakan secara gratis bagi penumpang
pesawat dan pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Holik Muardi dalam
Siaran Pers PT Angkasa Pura (AP) II, Kamis (16/6/2022).
Holik Muardi memaparkan operasional Skytrain sempat
dihentikan pada April 2020 karena dampak dari pandemi Covid-19, lalu kembali
beroperasi pada April 2022 guna mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran.
“Setelah angkutan Lebaran 2022 usai, Skytrain masih
dioperasikan. Kemudian, pada awal Juni 2022 sempat dilakukan evaluasi dan
perawatan terjadwal terhadap seluruh trainset untuk memastikan keandalan
Skytrain sehingga bisa dioperasikan secara reguler setiap hari mulai 15 Juni
2022 dan seterusnya,” ucap Holik.
AP II, kata Holik, berharap operasional Skytrain secara
reguler ini dapat meningkatkan standar layanan sehingga penumpang pesawat dan
pengunjung di Bandara Soekarno-Hatta dapat semakin nyaman dan mudah untuk
berpindah satu terminal penumpang ke terminal penumpang lainnya. Hal ini
termasuk dari Stasiun Kereta Bandara menuju terminal penumpang atau sebaliknya.
Holik Muardi menjelaskan pengoperasian reguler Skytrain
sejalan dengan pemulihan lalu lintas penerbangan, yakni saat ini jumlah
penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata telah mencapai sekitar
100.000 - 120.000 orang per hari.
Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah beroperasi dengan 3
terminal yakni Terminal 1A, Terminal 2 dan Terminal 3, setelah sebelumnya
Terminal 1 sempat ditutup akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Ini menandakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta dapat dengan
cepat melakukan penyesuaian operasional dan layanan dengan memperhatikan
situasi terkini di tengah pandemi. Bandara Soekarno-Hatta memiliki operasional
yang tangguh (resilience operation) dan adaptif (agility operation) guna
mengantisipasi berbagai perubahan yang cepat di tengah pandemi. Ketika lalu
lintas penerbangan mulai mengalami pemulihan, maka kami melakukan penyesuaian
layanan dan fasilitas termasuk mengoperasikan Skytrain secara reguler,” jelas
Holik Muardi. (*/pur)
0 Comments