![]() |
Sekda Banten Al Muktabar (kiri) saat menyambut rombongan seba masyarakat Baduy dan Kadis Pariwisata Alhamidi. (Foto: Istimewa) |
Al Muktabar didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi
Banten Alhamidi, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Banten Bara Hudaya, beserta jajaran menyambut secara langsung di depan gerbang
Pendopo Lama atas kedatangan 158 rombongan masyarakat Baduy dari Kanekes.
"Hari ini, kita menerima seba masyarakat Baduy, yang
ini merupakan acara rutin tahunan. Saya mendapat tugas dari Bapak Gubernur
Banten untuk menerima dan menyambut serta melanjutkan berbagai agenda yang
intinya akan dilakukan pada malam nanti," ujar Al Muktabar.
Sekda berharap kegiatan tersebut menjadi satu hubungan
keakraban dari masyarakat Banten khususnya masyarakat Baduy dengan Pemerintah
Daerah baik Kabupaten, Kota maupun Provinsi.
"Kami memaknai itu sebagai salah satu hubungan
silaturahmi yang merupakan bagian dari kebanggaan Provinsi Banten,"
katanya.
Sekda mengucapkan syukur atas kondisi pandemi yang terus
melandai dan sangat terkendali, sehingga dapat terlaksananya kegiatan Seba
Baduy dengan cukup khidmat.
"Tinggal nanti malam acara inti, untuk kita bisa
memaknai dari agenda spiritual dari saudara kita masyarakat Baduy harapkan dan
agendakan," imbuhnya.
Sekda menuturkan berbagai macam kebudayaan yang ada
merupakan sebuah pengikat untuk saling memberikan makna kebersamaan.
"Berbagai kebudayaan keanekaragaman sebagai satu
pengikat untuk saling memberi memaknai apa yang kita lakukan pada momentum
ini," tuturnya.
Sementara itu, Jaro Saija, salah satu Tetua Adat Suku Baduy
dan juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak berharap
kedatangannya beserta rombongan bisa diterima.
"Kadie harapan kami mah mere peringatan ka urang Banten
ku sabeb urang di Baduy sebagai orang Banten sama sarua jeng didie te lepas
tina silaturahmi tuh mere peringatan, mun cek Baduy mah eling-eling supaya
ingat kabehan (ke sini harapannya, kami memberi peringatan ke orang Banten,
karena orang Baduy sebagai orang Banten sama dengan yang di sini tidak lepas
dari tali silaturahmi, kalau kata Baduy mah eling-eling supaya ingat
semuanya)," ujarnya.
Jaro Saija menyampaikan semua pihak harus ingat dan cinta
kepada alam, memelihara alam serta melestarikan alam. Selain itu, berharap
kepada semuanya agar dapat mendukung acara seba Baduy
"Inget na urang na kudu cinta alam, mulasara alam,
melestarikan alam (ingatnya, kita harus cinta alam, memelihara alam, melestarikan
alam)," ucapnya.
Upacara tradisional Seba Baduy ini, merupakan sebuah tradisi
yang dilakukan dalam rangka menyampaikan rasa syukur atas hasil panen yang
berlimpah, dalam kurun waktu satu tahun.
Selalu digelar setiap tahun, Seba Baduy juga diisi oleh
prosesi silaturahmi antara masyarakat Suku Baduy dengan pemerintah setempat.
Namun dalam dua tahun terakhir, pelaksanaan Seba Baduy
dilakukan secara terbatas akibat dari Pandemi Covid-19. Tahun ini, seiring dengan kasus Covid-19 di
Banten yang cukup terkendali, Seba Baduy kembali dilakukan dengan kuota yang
lebih banyak dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Sebelum datang ke Pendopo Lama Gubernur Banten, rombongan
Seba Baduy terlebih dahulu singgah di Pemkab Lebak, untuk melakukan ritual yang
sama dengan pemerintah setempat. (*/pur)
0 Comments