Kalak BPBD Banten Nana Suryana dan Sekda Banten Al Muktabar seusai apel. (Foto: Istimewa) |
“Itu sudah kita antisipasi bersama, dari mulai tingkat daerah
sampai pusat,” ujar Nana Suryana pada
apel Kesiapsiagaan Menghadapi Libur Panjang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriyah,
serta kesiapsiagaan menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di Provinsi
Banten. Apel sekaligus memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional yang bertepatan
jatuh pada Selasa (26/4/2022).
Dikatakan Nana, jika hanya lava Anak Gunung Krakatau saja
yang berguguran langsung ke dasar laut tidak tertahan di dinding Anak Gunung Krakatau tidak akan menimbulkan
potensi tsunami, begitu juga dengan material lainnya.
“Oleh karena itu, saat ini status Anak Gunung Krakatau itu
dalam posisi siaga. Masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Anak Gunung
Krakatau dalam radius 5 Km, meningkat jika dibanding sebelumnya yang hanya 2 Kilometer,”
ucapnya.
Nana menjelaskan guna mengantisipasi itu, Pemprov Banten
sudah melakukan kesiapsiagaan sejak dini, seperti pengaktifan kembali alat
Early Warning System (EWS) di tiga daerah yang berpotensi terjadi gempa yang
dapat menimbulkan tsunami yakni daerah Pasauran, Kabupaten Serang serta di
Panimbang dan Labuan, Kabupaten Pandeglang.
“Kondisi sirine dari tiga lokasi, yang berfungsi dua yaitu
di Panimbang dan Labuan, yang 1 di Pasauran masih dalam perbaikan oleh BMKG (Badan
Meteorologi Kimatologi dan Geofisika), sebelumnya ada yang mencuri bagian dari
alat tersebut," ungkapnya.
BPBD Banten, kata Nana, sudah mendapat izin untuk penggunaan
aplikasi EWS yang dimotori oleh BMKG Pusat. Aplikasi itu saat ini sudah
disosialisasikan ke seluruh masyarakat serta Muspika pada tingkat kecamatan di
Provinsi Banten, khususnya bagi daerah yang berpotensi terjadi bencana.
Fungsinya, dengan aplikasi yang terpasang pada masing-masing smartphone itu
bisa mengetahui potensi bencana apa yang akan terjadi.
“Dengan begitu, masyarakat bisa sejak dini mengantisipasi
dan melakukan evakuasi mandiri ke tempa yang aman,” jelasnya.
Selanjutnya, terkait dengan jalur evakuasi dan titik
evakuasi, diakui Nana masih banyak yang harus diperbaiki meskipun secara jumlah
sudah cukup memadai. Perbaikan itu lebih kepada kondisi jalur evakuasi yang
rusak dan masih kecil sehingga sulit dilalui bagi kendaraan roda empat. Belum
lagi bagi warga yang akan melakukan evakuasi yang jumlahnya pasti banyak.
“Jadi jalur evakuasi itu harus lebar dan bagus, supaya warga
yang melaluinya bisa dengan mudah tidak berdesak-desakan,” katanya.
Oleh karena itu, Nana berharap jalur evakuasi terawat serta
selalu dalam kondisi siap setiap saat.
“Karena pada intinya, pencegahan dan penanggulangan bencana
itu merupakan tugas bersama,tidak bisa dibebankan hanya kepada satu pihak,
termasuk peran aktif masyarakat juga,” ucappnya.
Sekretaris Daerah Al Muktabar selaku Kepala BPBD Provinsi
Banten memimpin apel kesiapsiagaan yang
dilaksanakan di lapangan kantor BPBD Provinsi Banten, Jalan Syekh Nawawi Al
Bantani, Nomor 7, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang
diikuti oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Banten Nana Suryana,
perwakilan BPBD dari daerah terdekat, unsur TNI dan Polri serta dari Basarnas
Provinsi Banten, Satpol PP Provinsi Banten, unsur relawan, BMKG Serang dan
Tangerang serta OPD terkait.
Nana Suryana seusai apel pagi mengatakan pada libur panjang
lebaran nanti, pihaknya mengerahkan 80 personil yang disebar ke setiap titik
posko pelayanan bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lainnya. Setiap posko
ditempatkan satu regu yang akan secara bergantian melakukan penjagaan selama 24
jam.
“Di masing-masing posko itu, kita akan membagikan masker
kepada para pengendara yang melintas. Jumlahnya mencapai ribuan. Kemudian kita
juga terus melakukan sosialisasi kepada pengendara untuk tetap mematuhi Prokes.
Bagaimanapun sampai saat ini virus itu masih ada dan harus kita antisipasi
bersama pencegahannya,” katanya. (*/pur)
0 Comments