Para seniman mural mengerahkan kemampuannya untuk membuat yang terbaik untuk Kota Tangerang. (Foto: Istimewa) |
Ada 104 seniman yang mendaftar dengan mengirimkan konsep muralnya. Dari jumlah 24 seniman di antaranya pun terpilih menjadi nominasi dan bersaing untuk menggoreskan karyanya di tembok fly over Cikokol.
Kepala Bidang Pemuda, Dispora, Deni Kuncoro mengungkapkan
ini menjadi ajang silaturahmi antar seniman di Indonesia, terlebih setelah
sekian lama ajang seniman lukis atau mural tiada karena pandemi Covid-19.
"Mengusung tema Pesona Pariwisata dan Budaya Kota
Tangerang. Para seniman bersaing menunjukkan kemampuannya. Banyak gambar
icon-icon atau ciri khas Kota Tangerang yang mereka gambar," papar Deni.
Lewat lomba mural ini, kata Deni, diharapkan para seniman
dapat merekam keindahan Kota Tangerang. "Sehingga siapa pun yang lewat
jalur mural ini, dapat mengetahui keindahan, kekayaan dan keberagaman Kota
Tangerang," katanya.
Sementara itu, antusias peserta cukup luar biasa. Pasalnya,
peserta atau para seniman hadir dari berbagai daerah. Mulai dari Jabodetabek,
Semarang, Bandung, hingga Yogyakarta.
Tohari, salah seorang peserta dari Yogyakarta, menjelaskan
konsep mural yang dibawa ialah keberagaman warga Kota Tangerang, sedang naik
perahu mengarungi Sungai Cisadane. Mulai dari ondel-ondel yang mewakili suku
Betawi, gatot kaca mewakili suku Jawa, cepot suku Sunda, hingga wayang kotehe
dari suku Tionghoa.
"Ini menggambarkan bahwa toleransi keberagaman Kota
Tangerang sangat kental dan telah ada sejak zaman dulu kala," paparnya.
(*/pur)
0 Comments