Gubernur Banten H. Wahidin Halim terima ukiran karya Ikbal, seniman Sawarna, Lebak. (Foto: Istimewa) |
Gubernur mengaku senang sekaligus bangga menerima ukiran
kayu wajah dirinya dari Ikbal yang diketahui memiliki keterbatasan fisik
(disabilitas), namun dengan semangat berkarya yang tinggi.
Pemberian ukiran karya Ikbaludin tersebut diserahkan bersama
dengan meja catur ukir yang merupakan olahraga yang digemari Gubernur. Bersama
dengan pemberian ukiran, Gubernur memberikan bantuan mesin ukir kepada Ikbal
untuk membantunya menghasilkan banyak karya lainnya.
"Keren gambar ukirannya, saya beri mesin ukir untuk
membantu kerja Ikbal. Mudah-mudahan bisa jadi tambah produktif dan bermanfaat
bagi Ikbal sekeluarga dan masyarakat. Dia jarang ngomong tapi memberikan
manfaat," ungkap Gubernur.
Dijelaskan Gubernur, hal ini dapat dijadikan pelajaran dalam
kondisi apapun masih bisa berikan manfaat untuk orang lain. Meskipun ada
kekurangan atau disabilitas, tapi bisa memberikan bantuan atau perhatian kepada
orang lain.
"Ini harus banyak belajar. Dia banyak berkreasi, jadi
pelajarannya saling menghormati. Keterbatasan fisik atau yang lain tidak
mengurangi niat yang bersangkutan untuk berinovasi dan berkreatifitas termasuk
yang dihasilkan meja catur dan lukisan, diberikan kemampuan oleh Allah SWT
ternyata rapi hasilnya. Jadi malah punya kemampuan lebih," terangnya.
Ikbaludin yang didampingi Kepala Desa Sawarna Timur, Kabupaten
Lebak Sanusi menyampaikan foto ukiran dan meja catur dari kayu jati tersebut
diberikan sebagai kado HUT Provinsi Banten ke-21. Dengan proses pembuatan yang
memakan waktu satu minggu, Ikbal akhirnya mampu menuntaskan karya tersebut
dengan hasil yang memuaskan.
"Sebenarnya banyak pejabat yang pesan, tapi karena
Banten mau ultah jadi mau bikin sebagai kado," tuturnya.
Menurutnya, Ikbal menggeluti seni ukir sudah cukup lama dan
dipelajari secara otodidak. Meskipun memiliki keterbatasan dalam bicara,
mendengar dan berjalan, namun Ikbal telah menghasilkan banyak karya yang bahkan
telah dinikmati hingga pasar Internasional seperti Hongkong dan pasar Asia
lainnya.
"Kebanyakan pesanan dari pulau Jawa, ada juga dari
Riau, dan daerah lainnya. Untuk pemasarannya, dibantu dari pihak desa,"
tukasnya. (*/pur)
0 Comments