Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Polda Banten Sebutkan Korban Kecelakaan Tol Beruntun, Tidak Terpapar Kimia

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol 
Shinto Silitonga cek korban di rumah sakit. 
(Foto: Istimewa)  


NET - Kecelakaan lalu lintas beruntun yang melibatkan 3 kendaraan, yaitu truk tangki kimia, bus Putra Pelangi dan Honda Brio pada Minggu (17/10) pukul 21.50 WIB di Km 74.900 A Tol Merak (sisi arah Merak) mengakibatkan 1 orang penumpang Bus Putra Pelangi yang meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan 28 orang lainnya luka-luka. Oleh petugas semua korban telah dievakuasi di Rumah Sakir (RS) Sari Asih dan RS Drajat Prawira Negara, Kota Serang.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menjelaskan dari 28 korban luka kecelakaan yang dibawa ke rumah sakit, kini tersisa 5 orang yang masih mendapatkan perawatan. Satu korban di RS Sari Asih Kota Serang, dan empat lagi di RSUD Serang.

"Hari ini, saya bersama penyidik Ditlantas Polda Banten melakukan pengecekan korban kecelakaan di rumah sakit. Dari hasil tersebut, dari 28 yang luka, 5 harus menjalani perawatan yang intensif. Khusus korban di RS Sari Asih, mengalami luka di bagian kepala dan dada, sehingga membutuhkan perawatan intensif," ujar Shinto Silitonga di Kota Serang, Senin (18/10/2021).

Shinto mengatakan truk kimia yang mengalami kecelakaan bermuatan h-2so-4 atau asam sulfat. Zat kimia itu bisa melukai dan membuat iritasi bagian tubuh manusia jika terkena.

"Kimia ini jika terhirup, bisa membuat sesak saluran pernapasan manusia. Sehingga saat melakukan penyemprotan, evakuasi korban dan kendaraan, personil Brimob Polda Banten harus mengenakan pakaian khusus," tutur Shinto.

Shinto mengatakan saat evakuasi Unit KBR (Kimia, Bilogi dan Radiasi) Brimob Polda Banten, langsung turun menggunakan peralatan khusus anti radiasi dan anti kimia. Sehingga dapat melakukan evakuasi terhadap kendaraan dan korban kecelakaan tersebut.

Hingga sore tadi, Senin, 18 Oktober 2021, Polda Banten belum menerima keluhan masyarakat atas bocornya zat kimia yang menimbulkan kepulan asap berwarna putih, di KM 74.900.

Shinto menjelaskan Ditlantas Polda Banten memastikan korban luka dan jiwa bukan dikarenakan terkena zat kimia dari truk tangki milik Sulfindo Adisusaha.

"Kami terbuka menerima informasi. Jika ada masyarakat sekitar, pengguna jalan yang terimbas dari kecelakaan cairan tersebut, laporkan. Korban tidak ada akses dari cairan kimia, tapi dari benda tumpul dan benturan kecelakaan tersebut," ujarnya. (*/pur))

 

Post a Comment

0 Comments