Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mural Karya Pelajar SMP Juara Festival Mural Polda Banten

Waka Polda Banten Brigjen Ery 
Nursatari bersama perserta festival mural. 
(Foto: Istimewa)  



NET -  Setelah melalui tahapan seleksi tim juri Lomba Bhayangkara Mural Festival Piala Kapolri 2021 tingkat Polda Banten dimenangkan oleh Tim Sofia Syamsudin yaitu Angrek Gunawan berusia 14 tahun seorang Siswi SMPN 1 Cilegon.

Angrek menjelaskan kepada tamu dan undangan tentang mural yang digambarkannya yaitu tentang pandemik Covid-19, virus lemas usai disuntik vaksin. Kemudian sekelompok masyarakat berlari dari tahun 2021 ke tahun 2022 yang sudah bebas dari Corona.

"Kita sebentar lagi pingin berjalan ke 2022, ini ceritanya pada masanya menerima vaksin, di situ ada Covidnya divaksin terus teler, berjalan ke 2022. Harapan saya, kita bebas dari Covid-19, enggak mikirin Covid-19, kita bebas aja gitu," kata Angrek Gunawan, ditemani ibunya di lokasi lomba Polda Banten, Kota Serang, Sabtu (30/10/2021).

Anggrek menjelaskan karya yang dibuat, menggambarkan tentang kehidupan tahun 2021,  karyanya ada 4 orang, satu orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

Tiga perempuan bergandeng tangan sambil berlari berada di tahun 2020-2021, pada tahun 2021 Anggrek menggambarkan sebuah virus corona bertuliskan Covid. Sementara seorang laki-laki nampak bahagia sambil membawa bendera merah putih pada tahun 2022.

"Pesan yang ingin saya sampaikan yaitu bahwa tahun 202 Indonesia bebas dari pandemik Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Anggrek juga menggambarkan sebuah jarum suntik bertuliskan vaksin. Dalam gambar itu, ingin disampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak takut untuk divaksin.

Ia mengajak pada masa pandemic Covid-19 ini mari ikuti aturan pemerintah dengan mentaati protokol kesehatan sehingga pandemik Covid-19 berakhir.

Sementara itu, Wakapolda Banten BJP  Ery Nursatari mengatakan mural memiliki sejarah panjang di Indonesia. Salah satunya sebagai sarana menyampaikan kritik, suara sosial dan perjuangan para pahlawan pada zaman perang kemerdekaan dahulu.

Masyarakat menyuarakan aspirasi dan kritiknya melalui sebuah gambar atau tulisan di dinding. Salah satu manfaatnya yaitu untuk menggelorakan semangat perjuangan kemerdekaan.

"Pada saat zaman perjuangan kemerdekaan untuk melawan penjajah. Kita tidak mampu melawan dengan senjata, melalui mural disampaikan pesan-pesan semangat perjuangan dan kritik kepada penjajah," tutur  Wakapolda Banten

Wakapolda Banten menjelaskan ada 29 peserta yang mendaftarkan diri dalam lomba mural. Mereka kemudian membuat sketsa gambar disebuah kanvas.

Gambar itu kemudian diseleksi oleh juri dari penggiat seni dan diklasifikasikan serta hasilnya, ada satu yang diberangkatkan ke Mabes Polri dan 15 peserta lainnya menggoreskan cat di tembok Polda Banten.

"Ini merupakan salah satu tugas kita. Kami juga Polisi yang punya seni, ingin berteman dengan para seniman. Jangan sampai ada kegaduhan dalam menyampaikan aspirasi melalui seni mural. Semoga, kita bisa bekerjasama, dan bisa membantu di dalam kondisi Covid-19 ekonomi yang kurang baik dengan mengekspresikan melalui lukisan tembok atau mural," ujarnya.

Selanjutnya Wakapolda Banten memberikan apresiasi berupa uang pembinaan dan piagam penghargaan kepada para pemenang. (*/pur)

 

Post a Comment

0 Comments