Istri almarhum Jamil Burhan menaburkan bunga di atas pusara dengan kesedihan. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
“Pak Jamil adalah orang yang paling ramah sejak saya kenal.
Saya belum pernah melihat Pak Jamil itu tersinggung atau marah. Ya, almarhum
pribadi yang bersahaja,” ucap Direktur LBH Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT) Gufroni sepulang dari acara pemakaman.
Pemakaman almarhum Jamil dilaksanakan di Tempat Pemakaman
Umum (TPU) Tirta Sari, Kampung Serap, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (15/10/2021) usai sholat ashar dihadiri oleh
sejumlah rekan dari PP Muhammadiyah, LBH PP Muhammadiyah, warga Perumahan
Bella Casa Residence, dan keluarga almarhum.
Gufroni menyebutkan ketika mendapat kabar almahum di rumah sakit, ada rencana akan membezook. “Yah, kita sudah merencanakan akan mengunjungi almarhum di rumah sakit. Sayang, kita belum sempat datang ke rumah sakit, Allah telah memanggil. Semoga almarhum Pak Jamil husnul khotimah,” tutur Gufroni.
Ikut pula rasa kehilangan yang mendalam yakni Rektor
Universitas Binawan Dr. Ir. Illah Sailah, MS, Direktur LBH PP Muhammadiyah Jakarata
Taufiq Nugroho, Dr. Ahmad Idris dan Dr.
Auliya Khasanofa. Dua doktor terakhir adalah dosen UMT.
Almarhum Jamil Burhan semasa hidup. (Foto: Istimewa) |
Taufiq Nugroho menyebutkan dengan berpulangnya almarhum
Jamil Burhan, LBH PP Muhamadiyah kehilangan sosok seorang advokat yang cakap
dalam menangani perkara. “Almarhum orang yang mudah menerima tugas terkait
persoalan hukum yang sedang kita tangani. Semoga almarhum husnul khotimah,”
tutur Taufiq dari Yogyakarta.
Dr. Ahmad Idris pun merasa terkejut atas kepergian almarhum
Jamil. “Saya pernah melakukan suatu kegiatan bersama dengan almarhum. Semoga
almarhum husnul khotimah,” ucap Dr. Ahmad.
Sementara Dr. Auliya menyebutkan almarhum Jamil adalah orang
mudah dalam bekerja secara tim untuk membahas suatu persoalan hukum. “Saya
doakan agar almarhum mendapat tempat di sisi Allah,” ujar Auliya. (ril)
0 Comments