Gubernur Banten H. Wahidin Halim usai memotong tandan pisang milik petani. (Foto: Istimewa) |
“Pada hari ini, kita melihat bahwa pohon pisang ini usia 10
bulan sudah siap panen. Ini satu tandan ada 11 sisir, per hektar rata-rata ada
2.000 pohon dan yang sudah dimulai pertaniannya ini 12 hektar,” ujar Gubernur.
Dikatakan WH, kebun pisang ini prospeknya sangat bagus,
selain rentang waktu yang tidak terlalu lama untuk dipanen, juga perawatannya
relative mudah serta didukung banyaknya hamparan lahan yang sangat luas.
“Kalau ini mulus dan menghasilkan, dari 12 hektar ini ada
sebanyak 24.000 batang berarti 24.000 tandan berarti 240.000 sisir, satu sisir
10 buah, per buah harganya berapa, tinggal hitung sendiri,” ucap Gubernur.
Di sini memang cukup produktif, apalagi pangsa pasarnya
jelas dan sangat menguntungkan. Hal ini, kata Gubernur, jika dikelola dengan
baik bisa mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Perkebunan ini inisiatif dari masyarakat bersama kelompok
tani. Kita berharap ini berhasil, kalau memang ini berhasil nanti kita
kembangkan. Lahannya kita perluas. Tinggal bagaimana petani mengelola ini, para
petani juga bisa mengembangkan menjadi sesuatu yang sangat potensial dan
produktif,” katanya.
Diketahui bahwa lahan yang dipakai merupakan lahan perhutani
yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Kampung Cisalak,
Desa Cileles, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments