![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim menyerahkan hadiah kepada Dedi dan Oma sebagai pemenang sayembara Rp 20 juta. (Foto: Istimewa) |
Sayembara Disain Tugu Pamulang ini merupakan upaya
Pemerintah Provinsi Banten, dengan melibatkan masyarakat dalam proses
pembangunan. Tak heran jika peserta yang mengikuti sayembara ini terdiri atas
berbagai kalangan masyarakat.
"Alhamdulillah baru saja kita ikuti kegiatan pemberian
hadiah. Walaupun memang tidak cukup besar, tapi ini saya melihat merasa bahwa
responsif dari teman-teman yang ada di Pamulang maupun Banten untuk ikut serta
bahkan berduyun-duyun ikut sampai seribu lebih. Jadi itulah bentuk kontribusi
partisipasi warga Banten terhadap pembangunan yang ada di Banten," ujar
Gubernur WH.
Dikatakan Gubernur WH, Sayembara Disain Tugu Pamulang merupakan
idenya sebagai upaya menjawab polemik perang opini di tengah masyarakat yang
menginginkan disain Tugu Pamulang itu sesuai dengan kehendak masyarakat.
"Memang sempat terjadi polemik perang opini. Maka, saya
bilang jalan keluarnya ya, sudah buka saja. Mendorong Dinas PUPR (Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang-red) bahwa yang berkaitan dengan program pembangunan
harus minta pendapat publik. Biar pembangunan juga mendapat legitimasi dan
pengakuan dari masyarakat. Terlibat dan melibatkan, itulah yang namanya
partisipasi masyarakat. Kita tidak bisa berjalan sendiri. Karena dengan
dukungan masyarakat, Insya Allah proyek akan lebih bermanfaat," tutur
Gubernur.
Gubernur berharap dari hasil pembangunan Tugu Pamulang itu,
kelak bisa bermanfaat banyak untuk masyarakat. Tidak ada lagi perang opini dan
lain sebagainya, karena disainnya juga dari masyarakat.
Diakui Gubernur, pembangunan yang sebelumnya merupakan
langkah cepat dalam menangani kekumuhan akibat tumpukan sampah sehingga bisa
dikatakan itu dibangun dalam situasi darurat.
"Pada dasarnya memang yang kita lakukan untuk rakyat.
Karena dulu itu dibangun dalam keadaan darurat keterpaksaan karena disitu dulu
banyak sampah tidak terurus. Dan saya juga telah melihat di lapangan, makanya
saya tanya landasan filosofisnya," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan
Umun dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan menyebutkan pembangunan
Tugu Pamulang yang akan menghabiskan anggaran Rp200 juta tersebut akan dimulai
pada minggu ketiga di bulan Oktober 2021. Adapun, untuk penyelesaiannya ditargetkan
pada akhir Desember 2021.
Di tempat yang sama tim dewan juri yang diwakili Ir. Agung
Nugraha mengatakan peserta yang ikut serta dalam sayembara ini ada sebanyak 1.013
peserta. Latarbelakang peserta sayembara ini terdiri dari berbagai kalangan,
dari mulai pelajar hingga cleaning servis yang bisa menggambar ikut serta dalam
sayembara ini.
"Nomor peserta TGP-655 juara pertama dan tunggal.
Penilaian dilakukan secara objektif karena dewan juri tidak pernah kenal satu
sama lain dengan peserta," k atanya.
Sementara itu pemenang sayembara, Dedi dan Oma mengatakan
motivasi timnya mengikuti sayembara karena ingin terlibat dan berpartisipasi
dalam pembangunan di Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments