![]() |
Dua orang pengurus PAC sedang memasang spanduk di kantor DPD Demokrat Banten. (Foto: Istimewa) |
Setelah sejumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) diganti
melalui Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa (Musancablub) yang digelar tertutup
pada 4 Agustus 2021 lalu. Kali ini sebanyak 21 DPAC se-Kabupaten Serang
melakukan serangan balik, dengan melayangkan mosi tidak percaya atas
kepemimpinan Plt Ketua DPC Demokrat Kabupaten Serang Yayan Alfian Nugraha.
Sedikitnya 21 Ketua DPAC se-Kabupaten Serang diketahui
mendatangi Sekretariat DPD Partai Demokrat Banten, di Jalan Raya Serang Petir
Km 3, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa (10/8/2021) sore. Kedatangan mereka
untuk menyampaikan tuntutan yakni segera copot Yayan Alfian dari jabatan Pelaksana
tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Kabupaten Serang.
Koordinator Forum Silaturahmi PAC Demokrat se-Kabupaten
Serang Badri mengatakan “Mosi Tidak Percaya” kepada Plt Ketua DPC dilayangkan
karena pengurus yang dipimpin Yayan Alfian tidak mampu menjaga keharmonisan di
internal pengurus.
"Selama ini kegiatan yang dilaksanakan DPC tidak
melibatkan Ketua PAC. Bahkan tidak ada pembinaan serius yang dilakukan DPC
untuk pengurus PAC dan Ranting. Malah yang terjadi, dan terbaru, kami ketua PAC
diganti secara mendadak dan tanpa dikonfirmasi," ungkap Badri kepada
wartawan usai dari kantor DPD Demokrat Banten.
Kedatangan DPAC ke kantor DPD Demokrat Banten kali ini
diakui Badri tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, karena tidak adanya
pengurus inti DPD yang bersedia menemui dan memberikan jawaban atas aspirasi sejumlah
Ketua DPAC tersebut.
"Langkah selanjutnya kalau DPD dalam waktu dekat tetap
tidak merespon, kami - para Ketua PAC ini tidak lagi datang ke DPD tapi akan ke
DPP (Dewan Pimpinan Pusat) di Jakarta. Tapi aspirasi PAC, info dari Pak Leo
(salah seorang pengurus DPD) hal ini akan disikapi secepatnya. Antara 3 hari
ini, saya tunggu. Mereka mau ada rapat," jelas Badri.
Badri yang juga Ketua DPAC Kecamatan Kibin ini kembali
menegaskan bahwa Plt Ketua DPC Demokrat Kabupaten Serang Yayan Alfian layak dicopot
karena telah melanggar aturan partai.
"Musancablub digelar dan mengganti kami para pengurus
DPAC, karena dianggap tidak loyal atau tidak aktif. Jelas itu semena-mena dan
pelanggaran aturan. Padahal, kami ini PAC-PAC yang loyal terhadap partai, waktu
Pilkada tahun 2020 walaupun dana yang diberikan DPC pas-pasan. Tapi, kami
berjuang, PAC yang menutupi kekurangannya,” tuturnya lagi.
Badri mengaku seluruh DPAC menolak tegas hasil Musancablub
dan tidak terima dengan penggantian PAC tersebut, karena sangat mencintai
Demokrat.
"Sangat disesalkan. Padahal kami sebagai kader yang
sangat cinta Demokrat, tapi bukannya dirangkul oleh Plt Ketua DPC malah
dijauhkan. Kami selama ini ingin silaturahim dengan Plt Ketua DPC tapi tidak
ada jawaban," pungkasnya.
Selain berdialog sebentar dan memberi keterangan pers, para
ketua-ketua DPAC tersebut terlihat memasang sejumlah spanduk tuntutan di
sekitaran lokasi kantor DPD Demokrat Banten.
Sementara saat didatangi oleh 21 DPAC pada Selasa sore itu,
Pengurus DPD Demokrat Banten yang menerima hanya seorang diri yakni pria yang
disebut bernama Leo.
Saat dikonfirmasi wartawan, Leo belum bersedia memberikan keterangan.
(*/pur)
0 Comments