Akibat rusak parah, Jalan Ir. H. Juanda sisi Barat sejak setahun lalu ditutup. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
Ubay Permana, tokoh masayarakat di seputar Bandara Soekarno
Hatta (Soetta) bahkan Sabtu (24/7/2021) sore menayangkan melalui video kondisi
jalan rusak parah. Terlihat sepanjang satu kilometer lebih jalan tersebut rusak parah sehingga tidak dapat lagi
dilewalti oleh kendaraan.
Jalan Ir. H. Juanda yang terdiri atas beberapa lajur
tersebut dibangun dengan dengan dua jalur. Oleh karena jalur dari Neglasari ke
arah Batuceper rusak parah sehingga ditutup persis mulai dari depan kantor
AirNav.
Pada jalan yang rusak parah itu, kendaraan umum tidak bisa
berlalu lalang karena ditutup. Sementara warga yang berdomisili di wilayah
tersebut tetap menggunakan dengan risiko bisa saja pecah ban atau terbalik
karena jalan rusak parah.
“Warga yang berdomisli di sekitar sini, tidak ada pilihan
lain harus lewat sini,” ujar Ubay Permana kepada TangerangNet.Com, Sabtu
(24/7/2021).
Oleh karena itu, Ubay Permana berharap kepada Pemerintah
Kota Tangerang untuk mengambil langkah perbaikan agar jalan tersebut dapat
berfungsi kembali. Sebab, jalur yang digunakan sekarang pun tidak mulus dan
ditemukan lobang di sana sini.
Menurut Ubay, kerusakan jalan semakin panjang merambah pada
sepanjang Jalan Garuda yang berlokasi di Kelurahan Batuceper dan Kelurahan Batujaya,
Kecamatan Batuceper. “Kerusakan jalan ini selayaknya segera diperbaiki,” ucap
Ubay yang aktif di Ormas Pemuda Pancasila itu.
Selain Jalan Ir. H. Juanda, jalan rusak parah lain di Kecamatan
Neglasari yakni Jalan Marsekal Surya Darma yang menghubungkan Kota Tangerang dengan
Kabupaten Tangerang lewat Kecamatan Teluknaga.
Iwan Setiawan, warga Kampung Melayu Barat, Kecamatan Teluknaga
menyebutkan sejak awal tahun 2021 jalan tersebut rusak dan belum ada
tanda-tanda perbaikan. “Saya heran Jalan Marsekal Surya Darma di Kota Tangerang,
rusak parah. Syukur pas di Teluknaga jalan mulus,” ucap Iwan sembari tersenyum.
Menurut Iwan yang sehari-hari bolak balik dari Teluknaga ke
Neglasari itu menyebutkan penyebab rusaknya jalan karena truk bermuatan tonase
tinggi pengangkut tanah milik pengembang Agung Sedayu Grup. “Truk pengangkut
tanah itu mulai sore sampai malam hari berjalan konvoi,” ungkap Iwan.
Bahkan hal senada pun dikeluhkan oleh Supardi, supir
angkutan penumpang. “Kalau sudah truk tanah lewat, kita lebih banyak mengalah.
Akibat truk pengangkut tanah itu, jalan pun cepat rusak,” tutur Supardi. (ril)
0 Comments