![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim. (Foto: Istimewa) |
"Kami sekarang konsentrasi di hulu. Bekerja sama dengan
berbagai kelompok masyarakat mengadakan sosialisasi untuk mencegah kepanikan di
masyarakat," ungkap Gubernur dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten,
Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 158, Kota Serang, dalam telekonferensi rapat penanganan
Covid-19 di Provinsi Banten yang dipimpin Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin,
Rabu (13/7/2021).
Dikatakan, untuk menekan peningkatan kasus Covid-19, Pemprov
Banten akan menggunakan pendekatan model program Keluarga Berencana (KB).
"Ada petugas di lapangan, ada posko, melibatkan tokoh
masyarakat, serta tokoh agama," jelas Gubernur.
Terkait vaksinasi Covid-19, dijelaskan Gubernur, vaksin yang
dikirim ke Provinsi Banten masih terbatas. Sementara Bupati dan Walikota mengharapkan
vaksin segera dikirim.
"Kami bekerjasama dan didukung oleh TNI, Kepolisian dan
Kejaksaan," ungkap Gubernur, saat menjelaskan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan
vaksinasi Covid-19.
"Untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, petugas akan
melakukan jemput bola," tuturnya.
Dijelaskan Gubernur, untuk mengurangi tekanan tingkat
keterisian (Bed Occupancy Rate/BOR) rumah sakit yang saat ini mencapai 91
persen akan menambah rumah singgah hingga 400 tempat tidur.
Ditambahkan, kelangkaan obat dan oksigen di pasaran, turut
mendorong masyarakat yang melakukan isolasi mandiri untuk mendapatkan obat dan
oksigen dari rumah sakit. Selain itu, rumah sakit di Provinsi Banten juga tidak
bisa menolak pasien Covid-19 dari luar wilayah.
Gubernur juga berharap Kementerian Kesehatan segera
mengirimkan vaksin, obat-obatan, dan bahan untuk testing yang saat ini
ketersediaannya terbatas.
Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden Republik Indonesia KH
Ma'ruf Amin menekankan untuk meningkatkan koordinasi dan konsolidasi data
seluruh pihak.
Wapres menyorot tingginya kasus konfirmasi Covid-19 di
Provinsi Banten. Soal kepatuhan menerapkan disiplin Protokol Kesehatan menjadi
salah satu penyebab tingginya penularan.
Dalam kesempatan itu, Wapres mendorong Pemprov Banten untuk
meningkatkan pelaksanaan 3-T (Testing, Tracking, Treatment) serta cakupan
vaksinasi terhadap masyarakat Provinsi Banten.
Rapat juga diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito
Karnavian, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencaca (BNPB) Ganip Warsito, Forkopimda Provinsi Banten, Bupati
dan Walikota se-Provinsi Banten, serta Forkopimda Kabupaten dan Kota
se-Provinsi Banten. (*/pur)
0 Comments