Gubernur Bante H. Wahidin Halim. (Foto: Istimewa) |
"Kegiatan penyekatan juga masih berjalan," tutur Gubernur
dalam telekonferensi Rapat Koordinasi Implementasi PPKM Darurat Di DKI Jakarta,
Provinsi Banten, dan Provinsi Jawa Barat dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur
Banten, Jalan Jenderal Ahmad Yani No.158, Kota Serang, Senin (5/7/2021).
Dalam rapat yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan itu, Gubernur mengungkapkan PPKM Darurat lancar, pengendalian
berjalan normal.
"Penyekatan sudah berjalan," ungkapnya.
Dikatakan, dalam PPKM Darurat perlu penegakan sanksi
terhadap para pelanggar meski tidak represif. Hal itu untuk membedakan siapa
yang benar-benar taat dan siapa yang bandel.
Masih menurut Gubernur, saat ini permasalahan yang dihadapi
adalah penuhnya rumah sakit meskipun tidak sampai luber. Di sisi lain,
masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri menghadapi masalah kelangkaan
dan mahalnya obat-obatan serta oksigen.
"Antusiasme masyarakat ikut vaksinasi sudah tinggi. Hal
itu dibuktikan pula dalam Gerakan Vaksinasi 200 ribu kemarin tercapai,"
ungkap Gubernur.
Ditegaskan, proses penyekatan dan pendisiplinan masyarakat
terus berjalan. Dalam pelaksanaan PPKM Darurat di Provinsi Banten, Kepolisian
Daerah Banten membuat 21 titik penyekatan dan 15 titik pengendalian. Sedangkan
Kepolisian Daerah Metro Jaya membuat enam titik penyekatan dan dua penutupan
jalan.
Dalam kesempatan itu, Menko Marinvest Luhut menilai positif
terhadap penurunan mobilitas masyarakat Banten yang mencapai 21,6 persen,
bahkan Kota Tangerang Selatan sudah mencapai 31 persen.
Dikatakan, semakin besar penurunan mobilitas masyarakat akan
semakin bagus. Ditargetkan, melalui PPKM
Darurat, penurunan mobilitas masyarakat hingga mencapai 50 persen. (*/pur)
0 Comments