Neta S. Pane. (Foto: Ist/koleksi pribadi) |
Hal itu disampaikan oleh Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW)
Neta S. Pane melalui Siaran Pers IPW yang diterima Redaksi TangerangNet.Com,
Sabtu (3/4/2021).
Neta megatakan IPW melihat sudah tiga hari serangan teroris
itu terjadi di Mabes Polri tapi tidak ada satu pun aparatur dan pejabat
kepolisian yang ditindak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kecerobohan
hingga teroris bisa masuk ke Mabes Polri.
“Bisa lolosnya teroris ke jantung Markas Besar Polri tak
terlepas dari kecerobohan jajaran kepolisian dalam menjaga sistem keamanan di
markas besarnya. IPW melihat sistem keamanan yang dibangun di Mabes Polri
sebenarnya sudah cukup baik. Tapi konsistensi dalam menerapkan protokol
keamanan itu yang tidak ada dan petugas penjaga cenderung ceroboh. Sehingga
teroris terbiarkan masuk dan melakukan serangan dari dalam,” ujar Neta.
Apa yang terjadi di Mabes Polri itu, kata Neta, adalah
pukulan telak buat Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang baru
menjabat. “Pada saat Sigit sibuk konsolidasi ke berbagai eksternal kepolisian,
markas besarnya justru kebobolan diserang teroris dari dalam,” ungkap Neta.
Ironisnya, imbuh Neta, hingga kini tidak ada tindakan tegas
yang dilakukan Kapolri terhadap bobolnya sistem keamanan Mabes Polri itu.
Terbukti hingga kini tidak ada satu pun aparaturnya yang ditindak. Siapa
pejabat Polri yang harus bertanggungjawab atas bobolnya sistem keamanan Mabes
Polri itu pun menjadi tidak jelas.
“Seolah kebobolan Markas Besar Polri itu dari serangan
teroris adalah hal biasa saja,” tutur Neta.
Padahal dengan terjadinya serangan teroris di Mabes Polri
itu, kata Neta, akan membuat publik menjadi krisis kepercayaan terhadap
kepolisian. Publik akan bertanya, bagaimana polisi bisa menjaga dan melindungi
masyarakat dari serangan teroris wong menjaga markas besarnya saja tidak mampu.
“Sebab itu, Polri perlu mengkonsolidasikan diri dan menindak
aparaturnya yang ceroboh agar kepercayaan publik tetap terbangun pada Polri,” ujar
Neta sembari tersenyum. (*/pur)
0 Comments