Najwa Shihab dan Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat ditayangkan teve. (Foto: Istimewa) |
"Yang pertama, saya menghormati kebijakan Pemerintah
dan tentunya akan kita taati," tutur Gubernur saat menjadi saah satu narasumber
dalam acara Mata Najwa di Trans 7, Rabu (14/4/2021) malam.
Kedua, kata Gubernur, harus dipahami posisi Provinsi Banten
itu di wilayah ujung Barat yang memiliki garis pantai sepanjang 499,62 Km dan
sangat terbuka.
"Ketiga, ketika masyarakat Jakarta tidak pulang mudik,
pilihannya hanya satu yaitu berbondong-bodong ke Banten untuk berwisata,"
ungkapnya.
Pada satu sisi mudik tidak boleh tapi wisata dibuka. “Ditambah
lagi dengan masyarakat yang ada di Banten, itu kan jutaan orang," ucap
Gubernur.
Menurut Gubernur, hampir tiap minggu, pilihan wisata
masyarakat Jakarta dan sekitarnya ke daerah Banten. Dengan pertimbangan karena
lebih dekat, lebih terjangkau secara ekonomi, dan sebagainya.
Gubernur pun ungkapkan penerapan disiplin protokol kesehatan
terhadap para wisatawan yang datang ke Banten menjadi tantangan tersendiri.
"Saya mengusulkan, kalau dilarang, dilarang semuanya.
Kalau dibuka, dibuka semuanya. Dengan berbagai konsekuensi mulai dari
perjalanan hingga di tempat wisata," ungkapnya.
Gubernur memaparkan praktik pada waktu pihaknya mencoba
memonitor dan menata bagaimana wisata dengan penerapan protokol kesehatan,
karena area wisata di Provinsi Banten terbuka, perlu komitmen berbagai pihak
untuk mengontrol apalagi menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Pengalaman dari Tahun Baru 2021 dan Lebaran tahun lalu,
imbuh Wahidin, di tempat wisata antara
orang-orang Banten dengan orang-orang dari Jakarta dan daerah lainnya berbaur,
kumpul di situ.
"Agak sulit bagi kami untuk melakukan penataan atau
pelaksanaan protokol kesehatan. Ini yang kita hadapi. Karena, ternyata setelah
ada aktivitas di tempat wisata, terjadi kerumunan. Yang terpapar (Covid-19)
naik tajam," ungkap Gubernur.
"Bagaimana memutus mata rantai ini. Ini persoalan
Banten sendiri," ujar Wahidin Halim. ya.
Menurut Gubernur, Provinsi Banten berbeda dengan tempat
lain. Kalau tidak ada pulang mudik, tidak ada aktivitas mobilisasi, tidak ada interaksi,
dan berbagai masalah.
"Kita ada masalah sendiri," pungkas Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sandiaga Uno mengungkapkan tempat wisata dibuka harus menerapkan protokol
kesehatan secara ketat dan disiplin. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, membatasi kapasitas tempat wisata, hingga mengusahakan vaksinasi
bagi para pelaku industri pariwisata.
Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan terkait pelarangan
mudik merupakan keputusan Pemerintah Pusat yang sudah diatur panduannya oleh
Kementerian Perhubungan. Sementara itu tugas dan fungsi pihaknya adalah
memastikan tempat destinasi wisata untuk patuh pada protokol kesehatan. Patuh
pada peraturan dalam bingkai PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
berbasis mikro daerah setempat. (*/pur)
0 Comments