Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy. (Foto: Istimewa) |
"Saya berharap target Banten sebagai peringkat 10 besar
daerah dengan destinasi pariwisata ramah muslim dapat terealisasi," ujar
Andika yang disampaikan secara virtual pada Forum Dialog "Banten Menuju
Destinasi Wisata Halal Dunia" yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi
Banten di Kawasan Wisata Halal Baduy Outbond, Baros, Kabupaten Serang, Kamis
(25/32021).
Menurut Andika, di Provinsi Banten tercatat ada setidaknya
344 jenis potensi wisata alam seperti pantai, laut, gua, air terjun, dan
gunung. Berikutnya, 591 jenis potensi wisata religi, sejarah budaya dan wisata
ziarah. Serta, 231 jenis potensi wisata buatan/wisata minat khusus.
"Ditambah lagi dengan potensi ekonomi kreatif
masyarakat Banten yang semakin mengeliat dan menjadi salah satu sektor unggulan
pada masa yang akan datang," imbuhnya.
Guna mencapai target tersebut, kata Andika, seluruh pemangku
kepentingan agar dapat mengoptimalkan empat aspek penting yang menjadi
parameter dalam Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) yang secara resmi
diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019. Empat
aspek tersebut adalah pertama, Access yang meliputi kemudahan akses udara,
darat dan air baik secara regional maupun global. Kedua, communication yang
dimaksudkan agar informasi mengenai pariwisata ramah Muslim dapat dengan baik
tersampaikan kepada wisatawan serta di sisi lain, juga diperlukan edukasi
stakeholder yang dapat dilakukan melalui pelatihan, workshop, atau forum
diskusi untuk pengembangan wisata halal di destinasi tersebut.
Ketiga, lanjut Andika, environment yang berfokus pada
kedatangan wisatawan mancanegara dan domestik Muslim. Apabila wisatawan Muslim
cenderung banyak, kata Andika, maka wisatawan Muslim lain akan cenderung lebih
nyaman berada di destinasi.
Keempat atau yang terakhir, kata Andika, adalah ketersediaan
fasilitas berupa restoran halal, masjid, bandara, hotel dan atraksi.
Menurutnya, pelayanan ini penting bagi para wisatawan Muslim untuk dapat tetap
berwisata secara bebas dan tetap dapat memenuhi kebutuhan religiusnya selama
berwisata.
"Aspek sertifikasi juga menjadi isu global terkait
pariwisata ramah muslim, sertifikasi ini menjadi sebuah jaminan dan sumber
kepercayaan bagi wisatawan muslim," ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Banten Agus Setiawan mengatakan
pihaknya sengaja menggelar dialog tersebut untuk mendapatkan masukan dan
berbagi strategi dengan stake holder pariwisata, baik yang konvensional maupun
wisata halal, baik di Banten maupun Nasional.
"Setelah kami pelajari, Banten memiliki potensi
pengembangan wisata halal yang baik karena memang basis budaya masyarakatnya
yang memang relijius Islami. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika kita
memproyeksikan wisata halal di Banten," ucapnya.
Untuk diketahui, hadir baik secara fisik maupun virtual pada
acara yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan Covid 19 yang ketat
itu, Asisten Staf Khusus Wapres yang Juga Ketua Dewan Pembina Insan Pariwisata
Indonesia Guntur Subagja Mahardika, Ketua Komisi III DPRD Banten Gembong R
Sumedi dan Ketua MUI Banten AM Romly. Berikutnya Rektor Untirta Fatah Sulaeman,
Ketua Harian PHRI Ashok Kumar, Dirut PT Banten West Java Tourism Development
Poernomo Siswoprasetijo dan Founder & CEO Gaido Grup yang M Hasan Gaido.
(*/pur)
0 Comments