Neta S. Pane. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
Hal itu dikemukan oleh Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW)
Neta S. Pane dalam Siaran Pers IPW yang diterima Redaksi TangerangNet.Com,
Kamis (25/2/2021).
Ind Police Watch (IPW), kata Neta, mendesak oknum polisi
yang diduga sebagai pelaku penembakan dijatuhi hukuman mati dan Kapolres
Jakarta Barat harus segera dicopot dari jabatannya. Ada dua alasan kenapa
Kapolres Jakarta Barat harus dicopot.
“Pertama, sebagai penanggungjawab keamanan wilayah, dia
membiarkan ada kafe yang buka hingga pukul 04:00 WIB. Padahal saat ini tengah
pandemi Covid 19. Kedua, Kapolres kurang memperhatikan prilaku anak buahnya
hingga terjadi peristiwa brutal yang diduga dilakukan anak buahnya di wilayah
hukumnya,” ucap Neta.
Menurut Neta, aksi penembakan yang diduga dilakukan anggota
Polisi yang mengakibatkan 3 orang tewas dan 1 luka itu terjadi Kamis (25/2/2021),
sekira jam 04:30 WIB. Tempat Kejadian Perkara (TKP)-nya di RM Kafe RT 12 RW 04,
Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Pelaku diduga berinisial CS, anggota Polsek
Kalideres, Jakarta Barat. Sedangkan ketiga korban tewas adalah, Sinurta
(Anggota TNI AD /Keamanan RM Kafe), Feri Saut Simanjuntak (Bar Boy), dan Manik (Kasir
RM Kafe). Yang luka Hutapea (Manager RM kafe).
Dalam peristiwa penembakan itu ada tiga saksi, Rustam
Effendi (Bartender RM Kafe), Samsul Bahri
(Keamanan RM Kafe), dan Yakub Malik (Keamanan RM Kafe).
Aksi brutal ini berawal, saat pelaku datang sekira jam 02:00
WIB bersama temannya yang bernama Pegi dan langsung memesan minuman, karena kafe
hendak tutup dan pelanggan lain sudah membubarkan diri lalu pelaku ditagih bill
pembayaran minuman sebesar Rp.3.335.000. Namun korban tidak mau membayar.
Selanjutnya korban Sinurat selaku keamanan menegur pelaku
dan terjadi cekcok mulut. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan senjata api dan
ditembakkan kepada ketiga korban secara bergantian. Kemudian pelaku ke luar
kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya dan di jemput temannya
dengan menggunakan mobil. Namun saat ini pelaku sudah diamankan di Polsek
Kalideres, Jakarta Barat.
“Aksi brutal polisi koboi ini sangat memprihatinkan. Sebab,
kasus tembak mati enam laskar FPI (Front Pembela Islam-red) di Km 50 Jalan Tol
Cikampek saja belum beres, kini Polda Metro Jaya masih harus menghadapi kasus
tembak mati tiga orang di Cengkareng,” ungkap Neta.
Parahnya lagi, kata Neta, korban yang ditembak oknum polisi
itu adalah anggota TNI. Untuk itu, Polda Metro Jaya perlu bertindak cepat dan
segera copot Kapolres Jakarta Barat yang bertanggung jawab terhadap keamanan
dan ketertiban di wilayah tersebut. (*/pur)
0 Comments