![]() |
Warga sedang melanjutkan pekerjaan membangun rumah untuk Ny. Sarmanah. (Foto: Istimewa) |
Diketahui, hidup berenam di kontrakan sepetak. Bersama,
anak, mantu, dan tiga cucunya. Mantu dan cucu pertama menjadi korban PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) pandemi Covid-19. Sehingga, mengharuskan Eni, putri
sulungnya, mantu dan cucu pertamanya kerja serabutan, untuk tetap bertahan
hidup.
“Sebelumnya, Ibu Sarmanah terlilit utang, sehingga terpaksa
menjual rumah. Suaminya meninggal lima tahun lulu. Di situlah, Ibu Sarmanah dan
keluaga luntang-lantung hidup di kontrakan petakan. Kisah itulah yang melandasi
kami para warga bergerak, bekerjasama dan bergotong royong membantu sebisa
kami,” ungkap Sekretaris RT 03, Asem, Rabu (20/01/21).
Asem mengungkapkan jauh sebelumnya, warga sudah berusaha
membantu Ny. Sarmanah dengan membayarkan kontrakan. Namun, kondisi pandemi tak
berangsung membaik, warga pun berinisiatif untuk berguyup membangun rumah
sederhana di lahan bantaran.
“Dana ini hasil urunan para warga, kelurahan, dan kecamatan.
Alhamdulillah, bisa membangun rumah sederhana, yang sekiranya tidak perlu lagi
membayar kontrakan dan bisa lebih tenang, mencari uang untuk sekadar kebutuhan
sehari-hari,” katanya.
Sekretaris RT itu pun berharap dengan aksi solidaritas warga
tak berhenti di sini aja. Namun, di tengah pandemi superti ini bisa lebih peka
dan peduli dengan kondisi sekitar. Sehingga, rasa kebersamaan warga Kota Tangerang
kian terasa, untuk kemajuan Kota Tangerang. “Pandemi harus bisa kita
manfaatkan, untuk meningkatkan rasa cinta kasih sesama warga sekitar,” ucapnya.
Sementara itu, Eni, putri Sarmanah, mengatakan, keluarganya
tak menyangka kepedulian warga sekitar bisa sebesar ini. Ia pun mengaku, selama
pandemi membuat kondisi keluarganya kian terpuruk. Suami dan Anak pertamanya
kena PHK, sehingga mereka kerja serabutan.
“Saya sendiri cuma jadi buruh cuci, sedangkan suami dan anak
saya cuma jadi kuli angkut. Itu juga kalau lagi ada. Tapi, sejauh ini kami juga
sudah terima beberapa bansos pemerintah dan bantuan sembako yang alhamdulillah
rutin dikirim,” ungkap Eni.
Erni menuturkan terima kasih atas aksi masyarakat sekitar,
kepada keluarganya. “Berharap bisa segera bangkit dari kondisi ekonomi di
tengah pandemi Covid-19. Saya terima kasih, semua warga dan pemerintah baik
sama keluarga saya. Semoga, bisa menjadi keberkahan semua pihak,” tutur Erni.
Lurah Koang Jaya Sarip Ubaidilah mengatakan sejauh ini Ibu Sarmanah
sudah dalam pantauan pemerintah. Berbagai bantuan pun telah dikucurkan, mulai
dari Bansos Kementerian, program Jamsosratu, hingga beragam bantuan sembako
yang rutin dikirim.
“Aksi warga Koang Jaya harus menjadi tradisi, terlebih kita
masih di tengah pandemi Covid-19. Semoga ini menjadi contoh, dan pastinya
pemerintah akan berusaha untuk selalu ada untuk masyarakatnya, terutama
masyarakat Kota Tangerang,” katanya. (*/pur)
0 Comments