![]() |
Kemenhub bersama Panglima TNI, Basarnas, dan Polri menyampaikan hasil temuan pesawat. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
"Pencarian adalah satu kegiatan yang tidak mudah.
Tetapi rekan-rekan dari Basarnas, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya bahu-membahu
melakukan kegiatan ini dengan baik. Kami bisa temukan lokasinya hari ini,” ujar
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, Minggu (10/1), saat Press
Conference, di Posko Tim SAR, di JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok.
Menhub bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuju
ke titik lokasi jatuhnya pesawat dengan menggunakan Kapal KRI John Lie 358
Menhub bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuju
ke titik lokasi jatuhnya pesawat dengan menggunakan Kapal KRI John Lie 358.
Menhub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang
telah terlibat dalam kegiatan pencarian dan pertolongan.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
mengungkapkan seluruh jajaran TNI mendukung Basarnas dalam upaya pencarian yang
saat ini titik lokasi jatuhnya pesawat telah ditemukan. Pihaknya akan terus
melakukan upaya menemukan seluruh korban, bagian pesawat, dan juga keberadaan
kotak hitam (black box) pesawat.
Panglima meyakini sinyal yang ditangkap oleh KRI Rigel
diduga kuat merupakan sinyal dari kotak hitam pesawat yang sedang dicari.
"TNI bersama Tim Gabungan juga
tengah menyiapkan rencana pengangkatan potongan besar pesawat dengan
menggunakan kapal yang memiliki alat crane untuk mengangkut benda besar,"
ujar Hadi.
Kepala Basarnas Bagus Puruhito menjelaskan Tim SAR Gabungan
hingga hari ini telah menemukan sejumlah serpihan pesawat, dan body part
(bagian tubuh) manusia, yang selanjutnya akan dikumpulkan dan diserahkan kepada
Tim DVI Polri dan KNKT untuk dilakukan investigasi lebih lanjut. Tim SAR
Gabungan akan terus mengumpulkan potongan pesawat dan lainnya hingga proses
pencarian dinyatakan selesai.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan tim dari KNKT yang
menggunakan Kapal Baruna Jaya Iv telah merapat ke kapal KRI Rigel yang berada
di titik lokasi jatuhnya pesawat, untuk melakukan pencarian kotak hitam
pesawat, dengan mengunakan unit ping locater finder. KNKT menyiapkan tiga unit
Ping Locater Finder dan alat pendeteksi objek di bawah laut yang ada pada Kapal
Baruna Jaya IV miliki Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Pada kesempatan yang sama, Menhub mengatakan telah
menugaskan pihak terkait untuk melakukan langkah-langkah guna pemenuhan hak
korban berupa santunan sesuai ketentuan yang berlaku. "Saya menugaskan
kepada Jasa Raharja, Dirjen Perhubungan Udara, dan Sriwijaya Air untuk
mengambil langkah lanjut dengan menginventarisasi keluarga korban untuk
memberikan apa yang menjadi hak dari korban dan keluarga korban," tutur
Budi.
Terkait dengan hal tersebut, Menhub menyebut pihak-pihak
terkait telah melakukan pertemuan dengan sejumlah keluarga korban untuk
dilakukan pendataan. "Insha Allah hari ini sudah dilakukan pertemuan,
besok kita akan lakukan pertemuan lagi dan menurut laporan Jasa Raharja sudah
mengidentifikasi dan juga Sriwijaya sudah turut serta dalam proses itu dan
sudah menyediakan tempat penginapan bagi keluarga korban yang tinggal di luar
kota," ungkap Budi. (dade)
0 Comments