![]() |
Proses swab test di Pelabuhan Priok. (Foto: Dade Fachri/TangerangNet.Com) |
NET – Kasus keterpaparan di
perkantoran, menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih meningkatkan
kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Kunci pemutusan mata rantai pandemi
Covid-19 ini ada pada kombinasi 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment, serta
3M yakni Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan
Utama (Ka OP) Tanjung Priok Dr Capt Mugen S. Sartoto, MSc, Selasa (15/9/2020),
mengatakan keterpaparan di perkantoran belum tentu murni terjadi di perkantoran
(penularan internal). Namun bisa disebabkan oleh perilaku karyawan yang tidak
terkontrol saat berkegiatan di luar kantor (eksternal).
"Belum tentu Covid-19 itu
ada di kantornya, (penularan) ini bisa saja karena perilaku dari karyawan atau
staf yang sepulang kantor melakukan kegiatan yang tidak terkontrol (di luar kantor),"
ujar Mugen.
Seluruh pegawai Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama (OP) Tanjung Priok, baik Aparat Sipil Negara (ASN) dan Pegawai
Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) mengikuti swab test di Ruang Rapat
Integrity lantai I, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta
Utara, yang dilaksanakan pada Senin-Selasa
(14-15/9/2020).
"Meski begitu, pihaknya
berupaya menekan angka Rt tersebut. Menyoal uji usap (swab test) metode
Polymerase Chain Reaction (PCR), sudah lebih dulu melakukan rapid test beberapa
waktu yang lalu," ujar Mugen S. Sartoto.
Sartoto mengatakan beberapa waktu
yang lalu semua sudah melakukan rapid test, dan ditemukan satu orang pegawai yang reaktif. Pegawai yang
reaktif tersebut kemudian dilakukan swab, dan ternyata hasilnya positif.
Selanjutnya pegawai tersebut dianjurkan untuk melakukan perawatan di rumah
sakit setempat. Oleh karena itu, dilakukan pengetesan swab test secara
menyeluruh guna mengetahui kesehatan setiap pegawai.
"Hal ini juga merupakan
salah satu bentuk pencegahan atau pemutus mata rantai virus covid-19. Swab test
ini dilaksanakan dengan memakai anggaran DIPA OP Tanjung Priok , dan setelah
pelaksanaan swab test, masing-masing pegawai diberikan vitamin untuk penambah
daya tahan tubuh dan perlengkapan kesehatan," ujarnya.
Mugen mengungkapkan Gugus Tugas
DKI Jakarta pun merekomendasikan kepada instansi perkantoran untuk menerapkan
work from home (WFH). Menurutnya, keterpaparan di perkantoran terjadi karena
kurangnya ventilasi di ruangan, termasuk ruangan ber-AC, sehingga menjadi area
yang mudah ditulari Covid-19.
"Bahwa pihaknya saat ini
fokus pada pengetesan swab, penerapan protokol kesehatan, dan sterilisasi
ruangan yang berada di Kantor OP Tanjung Priok, dan mengimbau kepada seluruh
stake holder untuk melakukan sterilisasi. Setelah ditemukan adanya beberapa
kasus positif Covid-19 di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Kita terus
melakukan aggressive testing, penerapan protokol kesehatan, serta sterilisasi
ruangan kantor," ungkap Mugen. (dade)
0 Comments