Para kader akar rumput unjuk rasa di depan kantor DPP PDIP di Jakarta. (Foto: Istimewa) |
NET – Sejumlah kader akar rumput PDI Perjuangan yang
mengatas-namakan “Kader Perjuangan Untuk Perubahan” menyambangi kantor Dewan
Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro 58, Jakarta Pusat, Rabu
(8/7/2020). Sebelumnya, para kader sudah menyatakan sikap dan mendatangi Dewan
Pimpinnan Cabbang (DPC) PDIP Tangerang Selatan, namun tidak ada respon.
Para kader, kali ini menyatakan sikapnya agar surat
DPP PDI Perjuangan yang isinya merekomendasikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota
Tangerang Selatan (Tanggsel) Muhamad untuk maju sebagai Calon Walikota dalam Pilkada 2020 dari PDIP ditinjau kembali.
Mereka adalah akar rumput yang terdiri atas keterwakilan pengurus Prnnnguruss
Anak Cabang (PAC), ranting, anak
ranting, Satgas dan kader se-Kota Tangerang Selatan.
"Kami, perwakilan dari kader, pengurus struktural PDI
Perjuangan Kota Tangerang Selatan, mulai tingkat PAC, ranting, dan anak
ranting, serta satgas partai menyikapi memohon ditinjau kembali beredarnya
surat rekomendasi No 1506/IN/DPP/VI/2020 tertanggal 30 Juni 2020, yang isinya
DPP PDI Perjuangan merekomendasikan Drs H Muhamad, Msi untuk dijadikan Calon
Walikota Tangerang Selatan,” ujar Subari, juru bicara dalam aksi simpatik
tersebut.
Alasan penolakan adalah, Muhamad bukanlah kader internal
partai, melainkan aparatur sipil negara (ASN) yang hingga kini masih aktif
sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan. “Iya, kami memohon, khususnya
kepada Ibu Ketua Umum yang kami cintai, Ibu Megawati Soekarnoputri untuk
meninjau kembali surat rekomendasi yang hanya ditandatangani Sekjen dan Ketua
Bidang Pemenangan Pemilu DPP. Kami sebenarnya menyangsikan surat ini, karena
biasanya rekomendasi diketahui atau ditandatangani Ibu Megawati selaku ketua
umum. Tapi karena surat ini sudah beredar masif dan menimbulkan kegaduhan di
akar rumput, ya demi soliditas partai, kami kemari untuk menyampaikan ini ke
Ibu Ketua Umum atau yang mewakili,” ujarnya.
Prioritaskan kader, kata Subari, adalah keutamaan untuk
memajukan partai. “Melalui pernyataan sikap ini, kami mohon agar DPP PDI
Perjuangan konsisten merekomendasikan kader internal untuk mengikuti kontestasi
Pilkada 2020 khususnya di Tangerang Selatan. Ini sesuai amanat Ketua Umum Ibu
Megawati Soekarnoputri saat Kongres kelima di Bali, yang mengutamakan kader internal
untuk maju,” tutur Dhana, Ketua Ranting Pakulonan, Serpong Utara.
“Kami berharap, suara akar rumput didengar DPP. Kami
berharap DPP mengedukasi kami berpolitik yang baik, tidak mencontohkan produk
kepentingan yang didasarkan kepada keinginan pribadi orang per orang meski DPP
memiliki wewenang. Kami menginginkan keputusan yang diambil melalui
pertimbangan strategis, yang utamanya adalah bisa menciptakan kondusifitas di
bawah. Bukankah Ibu Mega pernah berpesan, 51 persen kemenangan kita adalah
karena kita kondusif,” ujar Didi, Wakil Ketua PAC Pondok Aren.
Ditanya, apakah tidak takut diberi sanksi dengan pernyataan
sikap ini? “Menurut kami, ini (aksi) tidak melanggar, justru ini merupakan
suatu keharusan, karena kami membela kader demi harga diri partai. Kami bangga
jika kader sendiri yang maju, kecuali kalau kami membela kader partai lain, itu
baru melanggar,” ujarnya lagi.
"Tapi jika dipandang ini sebuah pelanggaran, ya kami siap
dengan segala risikonya, satyam eva jayathe, kebenaran lah yang akan menang,” tutur
Duriat, Ketua Ranting Pondok Ranji, Ciputat Timur.
Seperti diberitakan sebelumnya, telah beredar secara masif
surat rekomendasi No 1506/IN/DPP/VI/2020 tertanggal 30 Juni 2020, berkop DPP PDIP
dan berhologram yang ditandatangani Sekjen DPP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP
Bambang Wuryanto, tanpa ditandatangani Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. (*/pur)
0 Comments