Haji Syamlawi. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
INI pengalaman Haji Syamlawi, warga Kota Tangerang,
ketika menjadi Pasien Dalam Pengawasan
(PDP) Covid-19 yang sempat dirawat selama empat hari di Rumah Sakit (RS) Sari Asih. Hasil rapid test negative dan kini telah kembali pulang ke rumah.
Korban Corona Terus Bertambah di Kota Tangerang?
Tingginya angka kematian, telah menjadi 'gunung hantu'
menakutkan para petugas penanganan kasus Virus Corona (Covid-19). Maka tak aneh bila ada warga dirawat di rumah
sakit karena demam dan batuk disertai bawaan penyakit seperti jantung dan
kelainan paru langsung dimasukan ke ruangan isolasi Corona.
Di ruangan isolasi itu sendiri sudah ada lima pasien
diduga terpapar Corona. Padahal mereka sendiri belum tentu terpapar
Corona. Seandainya salah satu pasien itu
positif Corona, tidak menutup kemungkinan empat pasien belum tentu terjangkit
virus menakutkan itu menjadi pasien positif Corona.
Oleh karena untuk mendapatkan kepastian positif atau
negatif terpapar Corona, empat pasien dalam satu ruangan isolasi itu bergaul
dan bersama satu orang pasien positif Corona antara dua sampai empat hari
menggu hasil pengecekan paparan Corona dari Dinkes setempat.
Bila ada pasien belum tentu positif Corona pada masa
waktu menunggu hasil pengetesan dari
Dinas Kesehatan (Dinkes) itu meninggal, langsung diberi stempel 'Korban
Corona'. Padahal, saat pasien itu dimasukan ke ruangan isolasi cuma sakit
pembawaan (jantung).
Dalam penanganan pasien belum tentu terpapar Corona, sama
seperti penanganan pasien sudah positif Corona.
Tentu kondisi itu pun bisa membuat setres pasien belum tentu terpapar
Corona. Otomatis, imun pasien belum tentu terjangkit virus Corona itu pun
menurun drastis.
Otomatis juga, pasien belum tentu tersentuh virus
menakutkan itu menjadi pasien positif Corona, karena selama dua sampai empat
hari menunggu hasil pengetesan Corona telah bergaul dalam satu ruangan isolasi
bersama satu pasien positif Corona.
Jika penanganan semacam itu (semua pasien disatukan dalam
satu ruangan isolasi), jumlah penderita positif Corona di Kota Tangerang akan
terus bertambah. "Mudah-mudahan
semua itu tak terjadi! " Harap salah satu pasien rumah sakit pernah
dimasukan ke ruang isolasi.
Selain mencatat kasus positif Covid-19 tertinggi di
Provinsi Banten, Kota Tangerang, juga menjadi wilayah dengan angka kematian
Covid-19 tertinggi di Provinsi Banten.
Dilansir dari laman infocorona.bantenprov.go.id Minggu
(10/5), Kota Tangerang mencatat ada 24 kasus kematian akibat Covid-19.
Jumlah 24 kasus kematian tersebut tercatat dari 202 kasus
positif terkonfirmasi. Sementara itu 69 pasien dinyatakan sembuh dan 109 pasien
masih dirawat.
Selain mencatat kasus positif Covid-19 tertinggi di
Provinsi Banten, Kota Tangerang, juga menjadi wilayah dengan angka kematian
Covid-19 tertinggi di Provinsi Banten. (H. Syamlawi)
0 Comments