Anggota DPRD Lebak Musa Weliyansyah. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
NET - Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebak Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Musa Weliyansyah menerima aduan dari masyarakat perihal Bantuan Sosial Tunai
(BST) di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak.
Menurut Musa, aduan yang disampaikan kepadanya perihal
adanya dugaan potongan dana BST. Meskipun angkanya berpareasi mulai dari Rp
50.000 sampai Rp 100.000 juga yang lebih parah sampai Rp 300.000.
Dari informasi yang diterima Musa, masyarakat yang mengadu
kepadanya, ada beberapa masyarakat yang merasakan keberatan dengan pemotongan
itu.
"Dewan terima aduan dari masyarakat baik melalui inboks
medsos seperti Facebook hingga pesan WhastApp dengan dugaan pemotongan dana BST
di salah satu desa yang ada di Kecamatan Gunung Kencana. Penerima mengaku setor
ke Rukun Tetangga (RT) Rp 50.000 per orang dan disetorkan ke Kepala Desa.”
“Selain itu, di Kecamatan Cijaku ada yang mengadukan juga
kepada saya dengan potongan sampai ada yang Rp 300.000 oleh oknum perangkat
desa saya. Tidak tau apakah itu untuk dibagikan ke orang lain atau untuk oknum
perangkat desa. Hal itu masih dalam pengawasan," ungkap Musa kepada awak
media Sabtu (16/5/2020) malam melalui
pesan WhastApp.
Selain dua kecamatan tadi, menurut informasi yang diterima
Musa, masih ada di Kecamatan Cigemblong dengan dalih pemotongan yang berbeda.
"Sementara itu di Kecamatan Cigemblong diduga ada yang
dibagi dua dengan dalih dibagi dengan masyarakat yang tidak mendapatkan.
Sementara program ini masih berlanjut. Bagaimana kalau yang tidak tercatat minggu
besok dan mendapatkan bantuan bisa jadi dari APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah-red) 1 atau APBD 2," tuturnya.
Di tempat terpisah, di Kecamatan Cilograng, Desa Cikatomas
dari video yang diterima oleh wartawan, warga mengaku dimintai seratus ribu
guna menggaji pegawai desa dari program BST yang berjumlah Rp 600.000.
"Jadi keterima enam ratus, jadi diminta seratus buat
menggajih pegawai desa dipotongnya seratus jadi nerimanya lima ratus jadi
jangan riweuh (rame) soalnya takut ketauan," imbuh warga yang enggan
disebutkan namanya dalam video tersebut.
Di sisi lain, wartawan mencoba mengkonfirmasi salah satu Kepala
Desa Cicaringin yang ada di Kecamatan Gunung Kencana, namun ia membantah hal
tersebut.
"Siap besok kita ketemu, nanti saya jelaskan. Untuk
sementara, saya katakan BLT tidak ada pemotongan. Kalau ada yang bilang dipotong
itu tidak benar. Tidak benar, saya besok menjelaskan biar semuanya tidak salah
pengertian," paparnya.
Oleh karena itu, Musa meminta kepada para oknum yang
melakukan pemotongan itu agar segera mengembalikannya kepada penerima sebelum
terlambat.
"Sebelum terlambat saya minta agar oknum-oknum tersebut
segera mengembalikan lagi uang pungutan tersebut kepada para penerima. Jadi
sebelum ini terjadi, saya minta kepada desa-desa tersebut segera mengembalikan
uang yang diduga dipotong kembalikan lagi kepada masyarakat penerima dengan
utuh," harapnya.
Musa akan menindaklanjuti kasus dugaan potongan yang terjadi
di beberapa desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak.
"Saya akan menindaklanjuti ini dengan serius karena ini
sangat tercela perbuatannya dan melanggar hukum," tuturnya. (god)
0 Comments