Kantor Pemerintah Kota Tangsel tempat Walikota Air Rachmi Diany berdinas. (Foto: Istimewa) |
NET - Tokoh masyarakat (Tomas) menilai kinerja Pemerintah
Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menangani virus Corona (Covid-19)
berantakan. Hal itu karena terus bertambahnya jumlah warga yang terjangkit.
Data per Minggu, 5 April 2020 saja, sudah 641 warga Tangsel
yang menjadi korban virus yang mengguncang dunia tersebut. Data itu
dipublikasikan situs info Corona Pemerintah Provinsi Banten,
https://infocorona.bantenprov.go.i
Oleh karena Pemkot dinilai melempem, warga pun berinisiatif
sendiri melakukan perlindungan diri dengan menyemprot disinfektan di lingkungan
masing-masing.
Presidium Kota Tangsel H Rasyud Syakir menilai Pemkot
Tangsel tidak cekatan dan seperti bingung untuk menentukan kebijakan. Padahal
masyarakat sangat menanti kebijkan konkret. Kondisi ini melihatkan Pemkot tak
memiliki pemetaan yang jelas dalam penanganan bencana.
“Kesimpulannya Pemkot tidak memiliki pijakan. Tidak memiliki
data, pemetaan wilayah. Bagaimana bisa mengambil keputusan apabila tidak ada
data konkret sementara masyarakat sangat menanti langkah Walikota Ibu Airin
secara nyata,” ujar Rasyud Syakir kepada wartawan, Senin (6/4/2020).
Syakir pun mengaku kecewa atas langkah Pemkot yang abai dan
seolah-olah tidak memperhatikan masyaratnya. Seharusnya Pemkot rajin turun ke
masyarakat memantau langsung dan menyalurkan bantuan cairan disinfektan, alat
penyemprot dan sebagainya. Yang ada masyarakatnya swadaya membeli alat sendiri,
membeli cairan sendiri dan menyemprot sendiri.
“Pemkot memiliki data jumlah kelurahan, jumlah RW dan RT.
Bagikan itu alat semprot disinfektan. Itu langkah nyata. Pemerintah pusat pun
sudah memberikan sinyal untuk mengalokasikan anggaran di saat kondisi seperti
ini,” jelasnya.
Apa yang disampaikan oleh Rasyud adalah cerminan dari
masyarakat secara luas. Tentu ini diharapkan menjadi perhatian Pemkot Tangsel
agar langkahnya nyata dirasakan masyarakat. Jangan hanya bisanya mengapresiasi
ketika masyarakatnya mandiri tapi sudah menjadi tanggungjawab pemerintah
melayani msayarakat dari iuran pembayaran pajak warga Tangsel harus kembali
untuk kesejahteraan dan keselamatan nyawa.
Di lingkungan Komplek Keduang Hijau RW 05 yang mana H Rasyud
selaku ketua Tim Satgas Pencegahan sejak pemerintah pusat mengumumkan ada yang
positif Corona langsung mengambil langkah. Memasang spanduk, menyediakan cairan
disinfektan, menyediakan cairan cuci tangan di pos pintu masuk, menyemprot
disinfektan seminggu dua kali, membeli alat semprot yang mampu menjangkau 7
meter dan lain-lain.
“Kami langsung membuat tim Satgas Pencegahan. Kami imbau
juga kepada warga jangan lupa cuci tangan dengan sabun setiap saat dan
waktu," ucap Rasyud.
"Biasakan hidup sehat bersih dan jangan lupa menjaga
stamina dengan berjemur dan olahraga. Dan jangan lupa berdoa khusus yang muslim
banyak-banyak beristigfar dan membaca Salawat,” tutur Rasyud.
Upaya ini dinyatakan selesai jika Pemerintah menyatakan “clear
and clean” terkait virus covid-19.
Kemarin siang bantu untuk sosial penyemprotan disinfektan ke masjid
Ikhwaniyah dan Gang H. Betong. (*/pur)
0 Comments