Salah satu contoh hasil rapid test karyawan negatif. (Foto: Istimewa) |
NET – PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menjalankan berbagai
protokol guna memastikan kesehatan personel di tengah pandemi gobal Covid-19. Berdasarkan
protokol yang sudah dijalani, PT AP II memastikan personel operasional yang
bertugas seluruhnya telah memenuhi aspek kesehatan yang dipersyaratkan.
President Director PT AP II Muhammad Awaluddin, Minggu
(12/4/2020) mengatakan adapun saat ini perseroan telah menetapkan strategi
mitigasi risiko dalam menghadapi Ccovid-19 yaitu Business Continuity
Management, yang terdiri atas 3 tiga yakni Business Survival, Business
Recovery, dan Business Sustainability.
Muhammad Awaluddin mengatakan tahap yang tengah dijalankan
perseroan saat ini adalah Business Survival yang di dalamnya memiliki program
Perlindungan Tenaga Kerja (Workforce Protection) dari Covid-19.
“Salah satu prioritas PT Angkasa Pura II saat ini adalah
Workforce Protection, agar kami mampu menjalani fase Business Survival sehingga
survive dalam menghadapi tantangan Covid-19. Setelah survive, maka PT Angkasa
Pura II akan menuju ke Business Recovery dan kemudian masuk ke tahapan Business
Sustainability,” ujar Muhammad Awaluddin.
Jumlah personel operasional di 19 bandara mencapai sekitar
3.500 orang atau sekitar 60 persen dari total karyawan organik PT AP II
sebanyak 5.900 orang.
Muhammad Awaluddin mengatakan sejumlah protokol sudah
dijalankan dalam rangka program Workforce Protection.
“Kami berupaya untuk tetap membuat bandara sebagai tempat
yang nyaman, aman dan sehat serta melindungi kesehatan pekerja, traveler dan
pengunjung bandara. Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II sudah menjalankan berbagai
protokol di tengah penyebaran Covid-19,” ucap Awaluddin.
Protokol pencegahan, kata Awaluddin, sudah dijalankan
perseroan antara lain melakukan penyesuaian pola dan jam operasional bandara
sehingga personel operasional dapat menerapkan konsep kerja dari rumah (work
from home/WFH).
Perseroan memiliki
protokol kewaspadaan dan pengendalian Covid-19, yaitu Tracing dan Tracking
Management System berbasis teknologi informasi dan merupakan salah satu fitur
di dalam aplikasi internal PT AP II yakni iPerform, kata Awaluddin.
“Tracing dan Tracking Management System sebagai bentuk
antisipatif, kewaspadaan dan pengendalian perseroan di tengah pandemi Covid-19
supaya bandara dapat tetap beroperasi melayani akses transportasi udara
nasional,” ujar Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin menjelaskan Tracing Management system
dilakukan untuk melakukan identifikasi dan pelacakan personil yang memiliki
gejala terinfeksi Covid-19, lalu melakukan proses rapid test sebagai deteksi
dini, kemudian melakukan penanganan lanjutan setelah dilakukan rapid test.
Menurut Awaluddin, rapid test ini secara berkelanjutan
dilakukan di sejumlah bandara perseroan, dan hingga saat ini sudah dilakukan di
Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Husein
Sastranegara (Bandung, Jawa Barat).
Sementara itu, lanjut Muhammad Awaluddin, Tracking
Management System dilakukan untuk memantau apabila terdapat karyawan atau
keluarga karyawan yang tengah menjalani isolasi/karantina mandiri, atau
perawatan oleh rumah sakit melalui mekanisme self reporting (pelaporan mandiri)
oleh karyawan.
Tracking Management System sendiri menerapkan konsep self
reporting atau laporan mandiri yang dilakukan personel karyawan secara berkala.
Misalnya apabila terdapat personel dengan status ODP atau PDP maka yang
bersangkutan akan melapor melalui aplikasi iPerform mengenai mengenai kondisi
kesehatan setiap harinya.
“Hasil dari proses Tracing dan Tracking System Management
tersebut selalu di-update secara real time di Dashboard Covid-19 yang khusus
kami gunakan untuk memantau status atau kondisi terkini karyawan PT Angkasa
Pura II saat pandemi masih terjadi.”
“Tracing dan Tracking Management System dan Dashboard Covid-19
ini sangat membantu PT Angkasa Pura II untuk menghadirkan operasional bandara
yang sehat, nyaman dan aman saat ini dan seterusnya,” jelas Muhammad Awaluddin.
(*/pur)
0 Comments