Suasana Bandara Soekarno Hatta di Terminal 3. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang,
Banten, dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, tetap
beroperasi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku di DKI Jakarta
mulai Jumat (10/4/2020).
President Director PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad
Awaluddin mengatakan Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma merupakan
bandara utama di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)
selain telah menjadi pusat kegiatan sehari-hari bagi warga Jakarta dan
sekitarnya.
Menyusul hal tersebut, kata Awaluddin, PT AP II memastikan
operasional kedua bandara sejalan dengan penerapan PSBB, antara lain beroperasi
dengan jumlah minimum karyawan dan mengedepankan serta menjalankan upaya
pencegahan penyebaran Covid-19.
Muhammad Awaluddin mengatakan Soekarno-Hatta dan Halim
Perdanakusuma sejak 1 April 2020 sudah beroperasi dengan status Minimum
Operation dari sebelumnya Normal Operation.
Seperti diketahui, implementasi Minimum Operation di
Soekarno-Hatta adalah pembatasan operasional Terminal 1 dengan hanya membuka
Sub Terminal 1A, dan di Terminal 2 dengan hanya membuka Sub Terminal 2D dan 2E.
Sementara Terminal 3 tetap dibuka penuh. Halim Perdanakusuma juga telah
melakukan penyederhanaan alur penumpang di dalam terminal.
Awaluddin menjelaskan Stasus Minimum Operation memungkinkan
personel operasional bisa kerja dari rumah [work from home/WFH]. Setiap
harinya, personel operasional di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma yang
melakukan WFH berkisar 30-40 persen dari total personel operasional.
“Secara kumulatif, personel operasional dan personel
administrasi di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Kantor
Pusat PT AP II yang menjalankan WFH saat
ini mencapai 2.284 orang,” ungkap Muhammad Awaluddin.
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI No
9/2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan
Penanganan COVID-19, bandara termasuk utilitas publik yang dikecualikan dari
peliburan tempat kerja dan harus beroperasi dengan jumlah minimum karyawan
serta mengutamakan pencegahan penyebaran penyait sesuai protokol di tempat kerja.
“Dengan sudah diterapkannya stasus Minimum Operation dan WFH
ini, maka Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma siap secara operasional ketika
PSBB di Jakarta diberlakukan,” ujar Muhammad Awaluddin.
PT AP II memastikan ketersediaan transportasi publik
khususnya angkutan darat baik bagi pekerja mau pun penumpang pesawat yang baru
mendarat.
“Kami akan memastikan ketersediaan transportasi publik
seperti misalnya bus Damri, shuttle bus, travel, taksi dan lainnya dengan
jumlah penumpang yang disesuaikan agar tercipta physical distancing,” ujar
Muhammad Awaluddin.
Muhammad Awaluddin mengatakan rencana kontingensi terkait
ketersediaan transportasi publik juga disiapkan PT Angkasa Pura II sesuai
dengan perkembangan.
“Yang jelas, kami akan memastikan ketersediaan transportasi
publik di Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma,” jelas Muhammad Awaluddin.
(*/pur)
0 Comments