BAN SM Banten Seleksi 367 Asesor Guna Ikut Uji Kompetensi

Baca Juga

Ketua BAN SM Banten Fitri Hilmiyati
(jilbab biru) saat memimpin rapat.
(Foto: Istimewa/BAN SM Banten)

NET – Meski anggaran tahun 2020 belum turun dari pusat tapi anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) Provinsi Banten  tetap melaksanakan kegiatan yakni rapat Daring Praseleksi Asesor Uji Kompetensi.

“Ya hari ini, kita rapat yang kedua bulan April ini secara daring sesuai dengan program BAN SM pusat,” ujar Ketua BAN SM Provinsi Banten Fitri Hilmiyati kepada wartawan di Kota Serang, Senin (20/4/2020). 

Rapat dimulai pukul 10:00 dan berakhir pukul 12:00 WIB dipimpin Fitri Hilmiyati dengan moderator atau pengatur daring Sekretaris BAN SM Provinsi Banten Tatang Suharta dan diikuti oleh 14 orang anggota BAN SM Banten dibantu oleh tim IT Moenajat.

Fitri menjelaskan rapat membahas tentang asesor akan mengikuti praseleksi yang berjumlah 367 orang. Penilaian dilakukan berdasar surat edaran BAN SM pusat. Kriteria digunakan yakni mengeluarkan nama asesor yang sudah meninggal dunia; menduduki jabatan struktural dan pengurus partai politik; yang telah mengundurkan diri; yang tidak memungkinkan melaksanakan visitasi ke sekolah dan madrasah karena faktor kesehatan.

“Seleksi juga memeperhatikan atas kepatuhan terhadap norma dan etika. Bila asesor memiliki rekam jejak kinerja kurang baik selama menjadi asesor dikeluarakan dari peserta seleksi,” ucap Fitri.

Tatang Suharta menyebutkan selama rapat berlangsung para anggota BAN SM Banten aktif  sehingga menarik dan dinamis. Anggota BAN dalam rapat tersebut memberikan penilaian terhadap asesor pada  masing- masing wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka.

“Setiap anggota  BAN SM Banten memberikan penilaian atas kinerja asesor untuk menentukan apakah masih layak ikut seleksi,” tutur Tanang.

Dari delapan kabupaten dan kota yang di Banten, masing-masing anggota punya kewenangan sehingga untuk memudahkan dalam memberikan penilaian. “Hasil kerja BAN SM Banten akan diserahkan ke BAN SM pusat untuk ditentukan asesor mana mengikuti ujian kompetensi,”

ujar Tatang. (ril)