Sebelum diskusi bincang santai para nara sumber, Dewan Pers, dan wakil SMSI. (Foto: Istiewa) |
NET - Setelah melakukan diskusi secara bergilir dari Menara
Kompas dan di iNews Centre MNC, Media
Task Force Sustainability yang dibentuk Dewan Pers kembali menggelar kajian
rutin di Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat
(13/3/2020).
Sebelumnya, pada diskusi ini dihadiri perwakilan dari
asosiasi media dan wartawan untuk membahas keberlangsungan media di Indonesia.
Kali ini mendatangkan beberapa narasumber: Grace Amelia-Group Digital Director
Dentsu Aegist Network Indonesia, Edi Taslim - CEO Kaskus/GDP Group, Suryo Utomo
- Dirjen Pajak Menteri Keuangan
Sebagaimana diketahui, kelompok kerja keberlanjutan Media
(Media- Sustainability) ini adalah sebuah kelompok kerja yang dibentuk berdasar
SK Dewan Pers No 12/SK-DP/I/2020, dengan masa kerja selama satu tahun, dimulai
dari 7 Januari hingga 31 Desember 2020.
Kelompok yang bertugas untuk mengurai problem media di era
digital serta merumuskan alternatif regulasi bagi pemerintah dan stake holders
media untuk menjaga keberlangsungan media di Indonesia.
Agus Sudibyo sebagai Koordinator Task Force, mereview
terlebih dahulu rumusan-rumusan yang sudah disepakati sebelumnya.
Pria berkacamata ini mengingatkan tujuan Task Force ini
bukanlah untuk menolak keberadaan platform digital di Indonesia, meski dalam
banyak hal sudah merugikan media di Indonesia secara ekonomis, tapi untuk
merumuskan rancangan regulasi supaya kompetisi media di Indonesia berlangsung
secara fair dan transparan.
Menurutnya, platform digital sebagai new media, mesti duduk
sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan media konvensional yang sudah ada.
Kelompok kerja (Pokja) Keberlanjutan Media (Media-
Sustainability) yang di bentuk Dewan Pers ini, terdiri dari Agus Sudibyo
(koordianator merangkap anggota), Arif Zulkipli (sekretaris merangkap anggota),
Ahmad Djauhar (anggota), Agung Dharmajaya (anggota), Mirza Zulhadi (PWI), Abdul
Manan (AJI), Makroen Sanjaya (IJTI), Purwanto (SPS), Santi Ruwyastuti
(ATVSI), Teguh Suharjono (AVTLI),
Candra Sinaga (PRRSNI), Wenseslaus Manggut ( AMSI), Wilson Lumi (SMSI), Kemal
Effendi Gani (Forum Pemimpin Redaksi), Andry Novelino (PFI), Agung Suprio (KPI
Pusat), Bambang Harymurti (tokoh masyarakat), dan Imam Suyudi (tokoh
masyarkat).
Bernardus Wilson Lumi, perwakilan dari SMSI, sewaktu
ditanyakan tentang materi pembahasan dalam diskusi, mengatakan materi terkait rumusan regulasi, masih terus dalam
penggodokan tim.
“Jika ditanyakan hasilnya, saya tidak punya wewenang untuk
menyampaikan kepada publik.”
“Saya secara berkala melaporkan hasil diskusi kepada Ketua
Umum SMSI, karena kami ditunjuk untuk mewakili SMSI. Apapun materinya, secara
berkala saya bersama Deliarnur terlebih dahulu akan menyampaikannya kepada
ketua Umum" ujarnya. (*/rls)
0 Comments