Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Viral Gambar Jalan Kali Perancis Rusak, Bukan Di Kota Tangerang

Jalan Kali Peranccis yang rusak.
(Foto: Istimewa)



NET - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Decky Priambodo mengatakan gambar Jalan  Kali Perancis yang rusak dan viral di sosial media bukan berlokasi di Kota Tangerang, namun kebanyakan gambarnya diambil di wilayah kabupaten.

"Foto dan video jalan yang rusak yang beredar di Sosmed tersebut masuk wilayah Kabupaten Tangerang. Di wilayah kita memang ada beberapa bagian yang rusak dan kita akan segera lakukan perbaikan," tegas Decky, Sabtu (7/3/2020).

"Perlu kerjasama antar daerah harusnya pihak Provinsi juga ikut terlibat, karena jalan ini menghubungkan dua wilayah yakni kota dan kabupaten," paparnya.

Decky menambahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) akan segera memperbaiki sebagian Jalan Kali Perancis yang rusak, mengingat dari total panjang jalan 6,7 kiloneter hanya 2,2 kilometer yang masuk wilayah Kota Tangerang.

"Dari panjang 2,2 kilometer yang rusak 30-40 persen, memang ada beberapa bagian yang berlubang lumayan dalam, dan mulai hari ini (Minggu, 8 Maret 2020) akan dilakukan pengerjaan," paparnya.

Decky menginformasikan kondisi Jalan  Kali Perancis yang rusak tersebut disebabkan oleh banyaknya kendaraan bertonase tinggi melintas di jalan tersebut. Karena jalan tersebut menghubungkan daerah industri dan pergudangan di Dadap dengan wilayah Kota Tangerang.

"Jadi Jalan Kali Perancis yang masuk wilayah Kota Tangerang ini peruntukannya untuk kendaraan kecil, namun karena di Dadap yang masuk Kabupaten Tangerang, dikembangkan sebagai daerah pergudangan banyak truk bertonase besar melintas ke wilayah Kota Tangerang. Pada akhirnya banyak jalan yang rusak karena jalannya dirancang untuk tidak dilewati kendaraan besar," paparnya.

Menyinggung soal dampak ekonomi buat masyarakat Kota Tangerang dari adanya pergudangan di Dadap, Decky menegaskan hampir tidak ada.

"Keuntungan ekonomi buat masyarakat Kota Tangerang hampir tidak ada, dampak paling terasa ya itu jalan rusak,"tuturnya.

Untuk mencegah kerusakan jalan lebih parah akibat kendaraan berat, kata Decky, pihaknya bersama dengan Dinas Perhubungan akan segera mengkaji pemberlakuan aturan pembatasan tonase kendaraan.

"Kita akan kaji aturan tersebut, karena banyak kendaraan bertonase berat yang menuju wilayah luar Tangerang memilih melintas di wilayah Kota Tangerang untuk mempersingkat waktu," pungkasnya. (*/rls)

Post a Comment

0 Comments