Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki Wahyudin bubuhkan tanda tangan sebagai unsur wakil media yang disaksikan PRB API. (Foto: Istimewa) |
NET - Pemerintah Kabupaten Tangerang mendeklarasikan Forum
Pengurangan Resiko Bencana Antisipasi Perubahan Iklim (PRB API) di Gedung Serba
Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Sabtu (7/2020).
Forum yang diinisiasikan oleh Badan Penanggulan Benccana
Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang itu di dalamnya terdapat lima unsur utama
yang berasal dari perwakilan dari unsur pemerintah, unsur dunia usaha, unsur
akademisi, unsur masyarakat, dan unsur media.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Saptho Nurtjahya
mengatakan deklarasi Forum PRB API bertujuan agar memberi masukan dan untuk
mempermudah gerak BPBD Kabupaten Tangerang ke depan nanti.
"Nanti bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tapi hal
yang terjadi di luar sana pun akan diserap dan digodok di forum PRB API,"
ujarnya.
Guna langkah awal PRB, kata Bambang, adalah akan berjalan
pertemuan rutin yang membahas isu terhangat dan aturan-aturan baru atas
kewenangan daerah guna penanggulangan bencana.
"Untuk jangka panjang, tentu selalu memberi arahan
kepada BPBD Kabupaten Tangerang agar fokus bekerja," ujarnya.
Alasan mendasar terbentuknya forum ini, kata dia, karena ada
delapan potensi risiko bencana di Kabupaten Tangerang yaitu banjir, cuaca
ekstrim, banjir bandang, kekeringan, gempa bumi, gelombang, tsunami, serta
kebakaran lahan, dan hutan.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah II Hendro
Nugroho mengatakan dengan forum ini masyarakat diharapkan bisa memiliki
kemampuan mengenali lingkungan. Dengan mengenali pihaknya mengetahui apa saja
yang akan dilakukan. Karena Forum PRB API, tentu akan memberikan literasi yang
sangat baik kepada masyarakat.
Menurutnya, info terkait bencana tidak boleh terhenti pada
segelintir orang saja. Namun harus tersebar kepada masyarakat luas. Tanpa
adanya penanganan lebih intensif, bencana dapat menimbulkan banyak kerugian.
"Seperti curah hujan yang cukup tinggi dan mitigasi
bencana seperti apa yang harus dilakukan,"
Bambang mengatakan ke depan, peran Badan Meteorologi dan Geofisika
(BMKG) dalam forum ini akan memberikan informasi yang lebih masif lagi. Bukan
hanya memberikan peringatan dini sebelum timbulnya bencana. "Ada juga inovasi lain yang kami berikan
kepada masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Heri Herianto
mengatakan selain deklarasi forum PRB API Pemkab Tangerang juga bekerjasama
dengan Wahana Visi Indonesi (WVI). Bertujuan menyosialisasikan pentingnya
sekolah aman bencana.
"Pengetahuan seperti peta ancaman bencana harus
diberikan sejak dini. Jadi, mereka bisa mengetahui apa yang harus dilakukan
saat terjadi bencana. Itu bisa mengurangi risiko saat terjadi bencana,"
ucapnya. (*/rls)
0 Comments