Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

BPBD Kabupaten Tangerang Deklarasikan Forum Pengurangan Risiko Bencana

Ketua PWI Kabupaten Tangerang Sangki
Wahyudin bubuhkan tanda tangan sebagai
unsur wakil media yang disaksikan PRB API. 
(Foto: Istimewa) 




NET - Pemerintah Kabupaten Tangerang mendeklarasikan Forum Pengurangan Resiko Bencana Antisipasi Perubahan Iklim (PRB API) di Gedung Serba Guna (GSG) Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang, Sabtu (7/2020).

Forum yang diinisiasikan oleh Badan Penanggulan Benccana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang itu di dalamnya terdapat lima unsur utama yang berasal dari perwakilan dari unsur pemerintah, unsur dunia usaha, unsur akademisi, unsur masyarakat, dan unsur media.

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Saptho Nurtjahya mengatakan deklarasi Forum PRB API bertujuan agar memberi masukan dan untuk mempermudah gerak BPBD Kabupaten Tangerang ke depan nanti.

"Nanti bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tapi hal yang terjadi di luar sana pun akan diserap dan digodok di forum PRB API," ujarnya.

Guna langkah awal PRB, kata Bambang, adalah akan berjalan pertemuan rutin yang membahas isu terhangat dan aturan-aturan baru atas kewenangan daerah guna penanggulangan bencana.

"Untuk jangka panjang, tentu selalu memberi arahan kepada BPBD Kabupaten Tangerang agar fokus bekerja," ujarnya.

Alasan mendasar terbentuknya forum ini, kata dia, karena ada delapan potensi risiko bencana di Kabupaten Tangerang yaitu banjir, cuaca ekstrim, banjir bandang, kekeringan, gempa bumi, gelombang, tsunami, serta kebakaran lahan, dan hutan.

Kepala Balai Besar Meteorologi  Klimatologi dan Geofisika wilayah II Hendro Nugroho mengatakan dengan forum ini masyarakat diharapkan bisa memiliki kemampuan mengenali lingkungan. Dengan mengenali pihaknya mengetahui apa saja yang akan dilakukan. Karena Forum PRB API, tentu akan memberikan literasi yang sangat baik kepada masyarakat.

Menurutnya, info terkait bencana tidak boleh terhenti pada segelintir orang saja. Namun harus tersebar kepada masyarakat luas. Tanpa adanya penanganan lebih intensif, bencana dapat menimbulkan banyak kerugian.

"Seperti curah hujan yang cukup tinggi dan mitigasi bencana seperti apa yang harus dilakukan,"

Bambang mengatakan ke depan, peran Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dalam forum ini akan memberikan informasi yang lebih masif lagi. Bukan hanya memberikan peringatan dini sebelum timbulnya bencana.  "Ada juga inovasi lain yang kami berikan kepada masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan  dan Kesejahteraan Rakyat Heri Herianto mengatakan selain deklarasi forum PRB API Pemkab Tangerang juga bekerjasama dengan Wahana Visi Indonesi (WVI). Bertujuan menyosialisasikan pentingnya sekolah aman bencana.

"Pengetahuan seperti peta ancaman bencana harus diberikan sejak dini. Jadi, mereka bisa mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana. Itu bisa mengurangi risiko saat terjadi bencana," ucapnya. (*/rls)

Post a Comment

0 Comments