Suhendar dan Biem Benyamin: melawan dinasti. (Foto: Istimewa) |
NET - Konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada0 Kota
Tangsel mulai mengerucut ke pasangan calon. Menyusul Nama Benyamin Davnie yang
dikabarkan digadang-gadang bakal berpasangan dengan Pilar Saga Ichsan,
diam-diam Biem Benyamin juga melakukan komunikasi politik dengan Suhendar.
Diketahui Pilar Saga Ichsan merupakan trah Dinasti Banten
asal Partai Golkar dan juga anak kandung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Golkar memang potensial mengusung Benyamin Davnie dan Pilar
Saga. Tetapi Biem Benyamin dari Gerindra tak mau ketinggalan, dia juga gencar
menjajaki pasangan calon untuk melawan Benyamin Davnie dan Pilar Saga Ichsan
pada Pilkada nanti.
Suhu politik jelang Pilkada Tangsel 2020 memang semakin
kentara dengan klaim sejumlah bakal calon walikota (Bacawalkot) akan diusung
partai politik sebagai kendaraannya pada Pilkada nanti.
Termasuk nama akedemisi Suhendar dari Kampus Universitas
Pamulang (Umpam) Tangsel yang dibidik oleh pengusaha Biem Benyamin. Biem
beberapa waktu lalu mengklaim sudah mendapat angin segar dari Dewan Pimpinan
Pusat (DPP) Gerindra soal pencalonannya.
Biem Benyamin merupakan putra almahrum legendaris aktor
komedi asli betawi yakni Benyamin Sueb.
Pertemuannya dengan bakal calon (Balon) walikota (Walkot)
Suhendar berlangsung secara tertutup di kawasan Ciputat Timur, sore kemarin.
Mengenakan kemeja putih, Suhendar hanya didampingi satu
orang timnya. Sementara Biem, dengan gaya khasnya memakai kaos singlet warna
hitam.
Pembicaraan berlangsung sekitar satu jam ini terlihat cukup
serius. Momentum pertemuan dua tokoh ini terasa politis karena dilakukan jelang
pembukaan pendaftaran bakal calon perseorangan akhir Februari nanti.
Hal ini bisa saja dimaknai tidak menutup kemungkinan akan
ada pembicaraan mengarah ke pencalonan keduanya saat Pilkada nanti.
Memang dalam keterangannya, Biem menyebut komunikasi dengan
Suhendar hanya ajang silaturahmi. Ia mengaku selama ini hanya mengenal Suhendar
lewat baliho ataupun spanduk di jalan-jalan. Ketika ada momentum untuk berjumpa,
kenapa tidak dilakukan.
“Saya lihatnya Pak Suhendar cuma di jalan-jalan saja. Itu
pun karena banyaknya poster beliau yang dipasang. Ketika ada kesempatan
bertemu, ya, saya lakukan. Silaturahmi kan sangat bagus,” ujar Biem, Jumat
(7/2/2020).
Biem mengaku dalam pertemuan tersebut dibicarakan banyak
hal. Terutama gagasan bagaimana mewujudkan Kota Tangsel agar lebih baik lagi.
Masalahnya apa saja dan bagaimana mencari solusi. Persoalan
seperti pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya banyak dibahas. Yang pasti
ada semangat untuk sama-sama mewujudkan agar kota ini semakin bagus.
Disinggung soal pembicaraan koalisi, Biem enggan berkomentar
terlalu jauh. Ini lantaran Suhendar tengah fokus mengumpulkan puluhan ribu KTP
sebagai syarat maju dari calon perseorangan.
“Sebentar lagi kan mau dibuka pendaftaran jalur perseorangan.
Pak Suhendar lagi fokus di situ. Jadi kita bicara tentang sejumlah persoalan di
Tangsel saja. Terutama pendidikan dan kesehatan. Itu saja kok,” ujarnya.
Biem mengaku pertemuan dengan sejumlah bakal calon adalah
bagian dari ikhtiarnya untuk menjalin silaturahmi. Nantinya juga bakal ada
bertemu dengan tokoh-tokoh Kota Tangsel.
“Saya kan orang politik. Setiap langkah kerap dimaknai
secara politis. Bertemu dengan sejumlah bakal calon itu hanya silaturahmi.
Ingin mengenal. Kan jadi punya banyak teman juga,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Suhendar. Ia mengaku bertemu Biem
juga bagian dari silaturahmi.
“Pak Biem kan senior saya. Sekarang mau Pilkada, kita
bertemu bahas banyak hal. Ya, ngobrol-ngobrol saja,” katanya.
Meski begitu, Suhendar mengaku ada kesamaan dalam memandang
politik di Tangsel hari ini. Yakni punya semangat pembaruan supaya kota ini
lebih maju dan berkembang lagi. (*/pur)
0 Comments