Gopal sedang digotong dengan bambu dan kain sarung untuk dibawa ke Posko Banjir. (Foto: Istimewa) |
NET -- Warga bahu-membahu bersama TNI-Polri melakukan
evakuasi korban di lokasi banjir dan tanah longsor di Desa Kiara Pandak,
Sukajaya, Kabupaten Bogor. Di wilayah ini, sebanyak 255 rumah rusak berat dan
600 warga mengungsi ke kantor desa, gedung
Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan pondok pesantren, akibat
bencana itu.
Salah satu yang diselamatkan ialah Gopal, 30, warga Kampung
Babakan Lebak. Korban dievakuasi dengan digotong warga dibantu TNI-Polri, karena
kakinya terluka cukup parah.
"Saat kita temukan, kondisinya sudah lemah tak berdaya.
Korban sudah sempat kejang. Ada luka infeksi di kaki yang sudah menghitam dan
membiru, serta mulai membusuk," kata Iptu Dicky Anggi Pranata, Minggu (5/1/2020).
Gopal terluka karena menghindari material yang terbawa
longsor akibat hujan deras dan banjir. Karena Desa Kiara Pandak merupakan
daerah terisolir akibat bencana, korban sempat menahan sakit tanpa pengobatan
cukup lama, sebelum akhirnya berhasil diselamatkan.
Meski begitu, tak mudah mengevakuasi Gopal. Karena tak bisa
dilalui kendaraan bermotor dan medannya terjal, korban digotong oleh Dicky,
warga dan anggota TNI, menggunakan kain sarung yang dikaitkan ke bambu. Jarak
yang ditempuh dengan berjalan kaki ini tak dekat.
"Kita bawa ke posko dengan menggotong menggunakan
bambu, menuju tempat pengobatan yang berjarak 7 Kilomter," ujarnya.
Setelah sampai di Posko Desa Harkat Jaya, korban sempat
ditangani dokter. Tapi karena kondisinya kronis dan luka yang cukup serius,
korban akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang untuk
mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Sudah dirujuk ke rumah sakit. Semoga korban kembali
sehat," ungkap Kanit Regident Satlantas Polres Kabupaten Bogor ini.
(*/pur)
0 Comments