Data penanganan penyakit terhadap korban banjir di Provinsi Banten. (Foto: Dinas Infokom Banten) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) menegaskan
seluruh korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Banten
harus mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dan menyeluruh.
Artinya, tidak hanya pelayanan yang bersifat pertolongan pertama melainkan keseluruhan gangguan kesehatan yang diderita hingga sembuh. Bukan hanya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Artinya, tidak hanya pelayanan yang bersifat pertolongan pertama melainkan keseluruhan gangguan kesehatan yang diderita hingga sembuh. Bukan hanya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan telah
membentuk 11 Posko Kesehatan di lokasi pengungsian. Sebanyak 6.111 pengungsi
telah terlanyani di posko yang telah dibentuk," ujar Gubernur Banten di Kota Serang, Senin (6/1/2020)
.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti
menyebutkan ingga hari Sabtu (5/01/2020) korban banjir yang telah mendapatkan
layanan kesehatan di Posko Kesehatan Dinkes Pemprov Banten mencapai 6.111
orang. Dengan sebaran: Kabupaten Lebak terdapat 2.909 orang, Kabupaten Tangerang ada 1836
orang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ada 604 orang, Kota Tangerang ada 465
orang, dan Kabupaten Serang ada 297 orang.
Kasus terbanyak yang melanda korban banjir, kata Ati, adalah dermatitis (1.530 orang), Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA) ada (1.191), Febris (853), Gastritis (696),
Myalgia (655), Hipertensi (433), Cephalgia (300), GE/Diare (179), serta
Dispepsia (141). Sedangkan kasus-kasus lainnya dibawah 50 orang.
Ati mengatakan sedangkan
korban jiwa atau hilang yang sudah dilaporkan mencapai 12 orang. Di
Kabupaten Lebak korban meninggal 8 jiwa. Dilaporkan hilang 1 jiwa. Di Kota
Tangerang korban jiwa mencapai 3 orang.
Untuk korban yang dirujuk ke rumah sakit, imbuh Ati,
mencapai 27 kasus. Kota Tangerang Selatan 3 orang, Kota Tangerang 22 orang, dan
Kabupaten Lebak 2 orang.
Posko Layanan Kesehatan Dinkes Pemprov Banten, kata dokter
Ati, tersebar pada 5 kabupaten kota. Di
Kabupaten Lebak, ada 7 Posko Layanan Kesehatan. Di Kecamatan Sajira Posko
berdiri di Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kampung Nangela Desa Calung Bungur,
dan Desa Bngur Mekar. Di Kecamatan Cimarga berada di Kampung Kadu Luhur Desa
Tambak. Sedangkan di Kecamatan Lebak Gedong berada di Gedun Serba Guna
Desa Banjar Irigas, Kampung Bojong
Sarung Desa Lebak Gedong, dan Kampung Muhara Desa Ciladuen.
Di Kota Tangerang Selatan, kata dokter Ati, ada di Perum
Sekneg Nusa Indah, Perum Pesona Serpong, dan Kampung Bolok Pondok Aren. Kota
Tangerang di Ciledug Indah PCI 1 dan Jalan Haji Djiran No. 1 Pinang, Kediaman
pribadi Gubernur Wahidin Halim. Kabupaten Tangerang di Airport City Desa Teluk
Naga. Sedangkan di Kabupaten Serang, Posko Layanan Kesehatan berada di Kampung
Nangung, Kopo.
Langkah Dinkes Provinsi Banten, imbuh dokter Ati, dalam
merespon bencana banjir dan tanah longsor antara lain: Aktivasi TGC ( Tim Gerak
Cepat) untuk verifikasi lokasi bencana dan melakukan tindakan pertolongan
pertama, penyelamatan korban. Membentuk EMT ( Emergency Medical Team). Serta,
membentuk 11 Posko Kesehatan.
Dokter Ati menjelaskan tenaga Medis yang melaksanakan
dikomando oleh Dinkes Provinsi Banten, Rumah Sakit Umum (RSU) Banten, RS
Malimping, bersama Dinkes Kabupaten dan Kota, Puskesmas, PERSI, dan Organisasi
Profesi.
Tugas yang dilaksanakan antara lain melakukan PHR (Public
Health Respons), melaksanakan RHA (Rapid Health Assesment) harian, intervensi kesehatan lingkungan dan
pengamatan peningkatan kasus kesakitan, serta
trauma healing. (*/pur)
0 Comments