Gubernur Banten H. Wadhidin Halim (Foto: Istimewa) |
NET - Gubernur Banten H. Wahidin Halim (WH) menyatakan
rencana penanganan pasca bencana khususnya
pembangunan hunian tetap bagi para korban banjir bandang dan tanah longsor di
sejumlah wilayah Provinsi Banten akan ditentukan pada rapat bersama dengan
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko-PMK) dan departemen terkait lainnya pada Selasa (7/1/2020). Setelah
itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan langsung melakukan langkah-langkah
dengan mengombinasikannya dengan program provinsi.
Hal itu disampaikan Gubernur usai memimpin rapat evaluasi
penanganan bencana banjir dan longsor di Provinsi Banten di ruang rapat
Gubernur, Pendopo Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP-3B), Jalan Syech
Nawawi Albantani, Curug, Kota Serang, pada Senin (6/1/2020).
"Evaluasi tadi, kita tinggal rapat dengan Kementerian
Koordinator PMK. Untuk hunian tetap, itu dari pusat. Nanti bagaimananya, Pak
Wakil (Andika Harumy-red) akan mewakili Gubernur rapat dengan pemerintah pusat.
Nanti didiskusikan lagi setelah rapat di Menko Perekonomian besok,"jelas
Gubernur.
Gubernur menjelaskan Pemprov sudah melakukan langkah-langkah
yakni tindak lanjut karena berdasarkan keterangan Bupati Lebak bahwa sewa rumah
sementara sebelum dibangun rumah yang baru menjadi tanggung jawab pemerintah.
Selanjutnya akan dibangun rumah dan diberikan ganti rugi kepada rumah yang
rusak ringan, sedang, dan berat.
"Untuk ganti rugi rumah warga, kita akan sesuaikan
dengan pemerintah pusat, dia mampu berapa nanti kita combine,"terangnya
Selain itu, kata Gubernur, Pemprov telah membangun
posko-posko dan saat ini sedang mempersiapkan untuk pembangunan jembatan yang
rusak dan hancur dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp 19 miliar.
"Kita akan cari dana belanja dari Pekerjaan Umum(PU),
kemungkinannya apakah harus kita geser atau tidak, terus juga dari biaya dana
tak terduga. Itu bisa digunakan," ucap Gubernur.
Selain jembatan, kata Gubernur, juga dibangun jalan-jalan
yang terdampak longsor dan mengalami kerusakan dan keretakan cukup parah.
"Kalau ditotal semua dengan jalan itu kita hitung anggaran
yang dibutuhkan Rp 90 miliar. Tapi, saya prioritaskan untuk bangun jembatan
dulu, karena itu kan terputus. Kalau jalan kan bisa tambal sulam dulu," tukas
Gubernur. (*/pur)
0 Comments