![]() |
TPST Cikokol di sebelah lapangan futsal. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Warga Rukun Warga (RW) 07, Kelurahan Cikokol
pertanyakan tentang kelanjutan pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu
(TPST) yang sudah sejak tiga tahun terlantar. Lokasi TPST yang berada persis di
depan Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Perumahan Bona
Sarana Indah, merusak pandangan.
Bangunan TPST yang ditopang oleh 6 tiang penyangga tersebut
beratap tapi tanpa dinding. Di sebelah kanan dari bangunan TPST tersebut adalah
lapangan futsal yang digunakan oleh anak remaja untuk berolah raga.
“Iya om, terkadang bau busuk dari TPST ketika kita sedang
main futsal,” tutur Rahim yang berada di lokasi, Minggu (1/12/2019).
Sementara itu, Ketua RW 07 Kelurahan Cikokol Haji Yenno Munir
mengaku sudah berulang kali bertanya kepada Lurah Cikokol Muhammad Zen kapan
ada tindak lanjut pembangunan TPST? “Saya sudah berulang kali tanyakan kepada
Pak Lurah (M Zen-red) kapan TPST dilengkapi dengan perlengkapan dan peralatan
seperti mesin pengolahan sampah. Selalu dijawab, akan datang nanti,” ucap Yenno
Munir.
Yenno Munir menyebutkan pembangunan TPST sudah sejak tiga
tahu lalu namun belum ada tindak lanjut. “Sekarang tahun 2019 akan berakhir
tapi belum ada tindakan lebih lanjut. Pak Lurah bilang mesin pengolahan
sampahnya mahal. Ini bagaimana Pemerintah Kota Tangerang buat perencanaan,”
ungkap Yenno Munir terheran-heran.
Ketua RW 07 tersebut menyebutkan sebelum dibangun TPST
adalah menjadi tempat pembuangan sampah warga yang dalam kondisi bagus. “Sebelum
ada TPST, tempat pembuangan sampah warga dibangun permanen setinggi 2,5 meter dan di kelilingnya
ditanam pohon bambu sehingga bau busuk bisa terserap. Bangunan tempat sampah
itu sudah dirubuhkan demi untuk pembangunan TPST,” tutur Yenno Munir.
Senada disampaikan pula oleh Ketua RT 04 RW 07 Eri Wibawa. “Benar
itu. Bangunan tempat sampah yang dibangun warga atas swadaya masyarakat dalam
kondisi bagus justru dirubuhkan. Sekarang sampah berserekan dan bau,” ujar Eri
Wibawa yang selalu melintas di sana.
Ketua RT 08 RW 07 Mas Dira pun berbicara senada. “Ini TPST
buat apa dibangun di sini. Mana tidak jelas penyelesaiannya. Berapa anggaran rakat
yang terbuang untuk bangun TPST,” ucap Mas Dira. (ril)
0 Comments