![]() |
Para atlet taekwondo saat mendapat arahan dari manajer. (Foto: Istimewa) |
NET - Cabang Olahraga Taekwondo optimis akan mempertahankan
tradisi emas di SEA Games 2019, Manila, Filipina yang berlangsung pada 30
November-11 Desember 2019.
Kepala BIdang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres)
Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang juga Manajer Tim Taekwondo Indonesia
Yefi Triaji mengatakan sejauh ini semua atlet sudah dalam kondisi 100 persen. Dan
dalam keadaan siap baik fisik, teknik, dan mental untuk bertarung di ajang SEA
Games.
"Saya optimis dengan persiapan matang, tryout di Korea
dan dorongan moril dari para pengurus yang terus menerus mendampingi atlet selama
pelatnas. Para atlet akan memberikan yang terbaik di ajang pesta olahraga terbesar
Asia Tenggara itu," ujar Yefi kepada wartawan, Rabu (4/12/2019), di
Jakarta.
Minimal target yang dibebankan kepada cabang olahraga (Cabor)
taekwondo, yakni dua emas dapat kita raih, bahkan bisa lebih. “Meskipun saya
juga optimis seluruh atlet yang kita bawa, baik di nomor kyorugi maupun poomsae
semuanya berpeluang menyumbangkan medali. Segala persiapan sudah siap, tinggal
sepenuhnya bergantung pada atlet dan pelatih yang mendampingi dalam menerapkan
strategi bertanding,” tutur Yefi Triaji.
"Saya yakin dengan kepercayaan diri para atlet saat
ini, mereka akan mampu memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara. Saya
jauh hari sudah mengingatkan kepada pelatih dan para atlet untuk mewaspadai
lawan. Terutama tuan rumah Filipina, Thailand, dan Vietnam yang persaingannya
hampir merata bahkan kerap menyulitkan Indonesia," ujarnya.
Yefi mengungkapkan di level
Asia Tenggara saat ini kekuatannya hampir merata, termasuk Indonesia
yang juga terkuat di ASEAN, dua negara lainnya adalah Thailand, Vietnam dan
tuan rumah Filipina. Kita harus mewaspadai, termasuk mewaspadai faktor non
teknis yang bisa dilakukan oleh tuan rumah khususnya di nomor poomsae, yang
setiap SEA Games, selalu ada faktor yang kontroversial.
"Saya meminta para pelatih untuk mampu menerapkan
strategi yang efektif yang dibarengi dengan penampilan prima para atlet untuk
mengeliminir faktor-faktor non teknis tersebut. Kelas-kelas yang termasuk kompetitif
dan ketat antara lain di nomor Kyorugi kelas-54 Kg putra. Kelas ini timnas
Indonesia masih mengandalkan Reinaldi Atmanegara sebagai juara bertahan peraih
emas di SEA Games 2017 lalu di Malaysia," ungkap Yefi.
Pada kelas ini, kita memiliki tantangan yang luar biasa,
karena diisi para atlet kelas dunia dari Thailand dan Vietnam. Tapi kita yakin,
dengan prestasi pengalaman internasional Reynaldi selama ini, kita optimis di
nomor ini kita masih bisa menjadi yang terbaik.
Sementara itu, atlet yang juga ditargetkan mempertahankan
emas di nomor kyorugi putri, U-53 Kg Mariska Halinda optimis Mariska mampu menjaga asa emas cabor
Taekwondo di kelasnya. Mariska yakin dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk
menciptakan Hattrick medali emas. Pasalnya, Mariska merupakan juara bertahan
SEA Games 2015 Singapura dan SEA Games 2017 Malaysia.
Totalitas untuk
menjaga asa juara tiga kali berturut-turut di SEA Games sudah diperlihatkan
atlet berusia 25 tahun itu dengan menjaga komitmennya dengan berlatih keras di
pelatnas.
Menurut Marsikan, persiapan sudah sejak Januari dan sudah
melakukan beberapa pertandingan uji coba. Termasuk uji tanding dengan para
atlet kelas dunia di Korea dalam tryout yang dilakukan pelatnas bulan lalu. “Saat
ini tengah fokus menjaga peak performance sambil terus mempelajari dan
menganalisis pertandingan agar bisa tampil maksimal di Manila,” ucap Mariska.
Senada dengan Mariska, atlet lainnya Ibrahim Zarman ketika
ditanya kesiapannya, juga optimis mampu mempertahankan medali emasnya di SEA Games
Manila. Menurut atlet bertubuh jangkung 192 centimeter itu, memohon doa restu
dari masyarakat Indonesia untuk bisa tampil maksimal dan bisa merebut emas di
kelas U - 63 Kg yang juga persaingan di nomor ini menurutnya sangat ketat dan
kompetitif.
"Pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia, saya
berhasil meraih emas dan semoga di SEA Games 2019 nanti juga dapat
mempersembahkan emas untuk bangsa Indonesia," ujar atlet yang belum lama
ini meraih pedali perungu di ajang World Military Games di China.
"Saya akan lebih fokus dan memperhatikan strategi yang diinstruksikan
pelatih nanti," ucap anggota Pusintel TNI AD tersebut.
Sementara itu, andalan Indonesia yang juga diharapkan meraih
emas di cabor taekwondo adalah Defia Rosmaniar. Atlet peraih emas Asian Games,
2018 itu akan turun di nomor Poomsae. Defia optimis dapat meraih hasil maksimal
pada ajang dua tahunan ini.
Pelatnas taekwondo memberangkan 18 atlet. Dari nomor Kyorugi
ada 10 atlet dan kelas Poomsae ada 8 atlet. Defia berada di nomor pair
(pasangan) dan beregu putri.
Defia mengatakan persiapan yang dilakukan untuk SEA Games
sudah maksimal dan saat ini semua atlet termasuk dirinya sudah siap tempur.
“Khusus nomor poomsae (jurus) kami sekarang tinggal perlu
menjaga fokus dan konsentrasi," kata atlet asal Bogor, Jawa Barat yang
saat ini juga berstatus Mahasiswa di STIE Kesatuan Bogor.
Bagi Defia, ini adalah SEA Games ketiga yang ia ikuti.
Menurutnya, SEA Games tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Yang membedakan, jika SEA Games lalu ia hanya mengikuti kelas tim
putri saja. Namun di SEA Games sekarang ia juga bermain di kelas pasangan, di
samping kelas tim putri.
“Alhamdulillah tidak ada kendala. Sama saja dengan yang sudah-sudah.
Karena, saya kan tandingnya perorangan tidak body contact. Jadi hanya gerakan
aja yang harus bagus dan balance. Intinya prestasi harus lebih dari sebelumnya.
Dan semoga bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa Indonesia di SEA Games
ini," ungkapnya. (dade)
0 Comments