![]() |
Unjuk rasa menentang Pemerintah China atas pembantaian terhadap Suku Uighur meluas. (Foto: Istimewa) |
Oleh: Von Edison Alouisci
SELURUH Umat Muslim dunia
menantang Pemerintah China untuk membuktikan pemerintahnya berlaku adil di
Xinjiang terhadap Suku Uighur. Pemerintah China harus membuka akses seluas-luasnya
bagi wartawan, relawan, badan peneliti international untuk melihat dan bertanya
langsung dengan para Suku Uighur yang berdomisili di Provinsi Xinjiang, yang
berada di wilayah Barat Laut China.
Pemerintah China tidak cukup
dengan hanya mengelak tuduhan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) di forum
pemerintahnya tetapi harus membuka ruang seluas-luasnya kepada dunia
international untuk melakukan investigasi langsung di wilayah itu dan bertanya
langsung di camp-camp tahanan Suku Uighur di Xinjiang.
Jika Pemerintah China menolak
pembuktian langsung dunia international di Xinjiang, maka Pemerintah China
memang melakukan tindakan kriminal international pada umat Islam Uighur di
Provinsi Xinjiang.
Pemerintah China harus membuktikan
bahwa Suku Uighur bebas berada di wilayah manapun di seluruh China bahkan ke
luar dari negara China untuk menjalankan agamanya jika memang tidak ada
diskriminasi dan juga kriminalisasi terhadap Suku Uighur.
Pemerintah China harus membuka
jalan bagi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) untuk membuktikan
dan melihat langsung situasi Suku Uighur di Xinjiang dan sekaligus menjaga
kawasan tersebut steril dari tindakan radikal Pemerintah China kepada Suku
Muslim Uighur.
Sanggupkah anda, Pemerintah China
membuktikan bahwa anda tidak otoriter dengan Suku Muslim Uighur ??? Karena
masalah Uighur bukan hanya masalah politik kekuasaan tetapi juga masalah agama,
ras, dan budaya dunia. Penghinaan terhadap umat muslim di mana pun ia berada
akan memancing perang international dengan negara-negara muslim di luar wilayah
China.
Penulis meminta tanggapan secara
terbuka di forum international dari pemerintah China. Penulis akan mengangkat
persoalan Muslim Uighur ke dunia international secara luas dan terus menerus
jika Pemerintah China tidak berani mengambil sikap terbuka sebagaimana yang
kami maksud. (***)
Penulis adalah pegiat sosial Hak
Asasi Manusia (HAM) sekaligus Relawan Muslim International.
0 Comments