![]() |
Anugrah saat menyampaikan paparannya. (Foto: Istimewa) |
NET - Kepala Balai
Inkubator Teknologi (BIT) Badan Pengajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Anugrah Widiyanto mengatakan BPPT melalui program Inkubasi Perusahaan Pemula
Berbasis Teknologi (PPBT) hingga tahun 2019 ini, telah menetaskan 67 perusahaan
rintisan (startup) menjadi perusahaan mandiri, dengan omzet penjualan mencapai
Rp 31 miliar.
"Lembaga mendorong startup yang ikut program inkubasi
agar terus berkembang, khususnya dalam pendampingan teknologi. Sebanyak 67 dari
161 tenant yang menjalani inkubasi oleh BIT pada tahun 2019 dinyatakan lulus
atau graduate, ada empat perusahaan startup yang memiliki nilai valuasi di atas
Rp 50 miliar, bahkan satu perusahaan di antaranya yang bergerak di bidang
nanoteknologi nilai valuasinya di atas Rp 100 miliar," ujar Anugrah,
Selasa (10/12), saat acara "BPPT Innvation Day”, di Aula Gedung Pusat
Inovasi & Bisnis Teknologi Gedung Manajemen Kawasan Puspitek Serpong,
Tangerang.
Startup binaan BPPT yang memiliki aset lebih dari Rp 100
miliar itu adalah PT Nanotech Herbal Indonesia. Kemudian tiga startup yang
nilai perusahannya lebih dari Rp 50 miliar tapi di bawah Rp 100 miliar adalah
PT Powertech Nano Industry, PT Indobit Digital Raya, dan PT Aromatik Teknologi
Indonesia.
"Untuk program inkubasi PPBT periode 2020 ada 34 calon
startup yang mendaftar dan saat ini sedang menjalani proses sudah seleksi.
Sementara daya tampung inkubasi di BIT BPPT sendiri sekitar 40 perusahaan. Kami
sebenarnya ingin menerima calon startup sebanyak mungkin, namun terkendala
dengan keterbatasan dana untuk melakukan pendampingan, karena uang yang
digunakan dalam proses inkubasi adalah anggaran negara, sehingga harus efektif
penggunaannya," ujarnya.
Untuk itu, BPPT melakukan seleksi yang ketat dalam menerima
pendaftaran calon startup. Tujuannya supaya akhirnya nanti seluruhnya bisa mentas
dan berkembang. BPPT menetapkan sejumlah kriteria untuk meluluskan sebuah
startup dari proses inkubasi, yakni produk yang dijual atau dipasarkan sudah
mendapatkan izin atau legalitas.
Anugrah mengungkapkan untuk mendapatkan legalitas untuk
lembaga bisnis atau start up, baik itu berbentuk PT atau CV. Indikator
selanjutnya adalah adanya upaya peningkatan SDM, baik itu kualitas maupun
kuantitasnya. Indikator terakhir adalah bisa mendapatkan income atau pemasukan.
Minimal income itu bisa untuk menutup biaya operasional dahulu. (dade)
0 Comments