![]() |
Rumah warga di RW 10 Cipondoh, Kota Tangerang, tergenang air. (Foto: Bambang TL/TangerangNet.Com) |
NET - Akibat hujan hampir seluruh wilayah RW 10 Kelurahan
Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, tergenang banjir hingga sebatas lutut
orang dewasa. Wilayah RW 10 yang bertabur tokoh eksekutif dan legislatif tersebut,
laksana kapal induk dan kapal selam yang sedang berada di tengah Samudera.
Dedi, Ketua RW 10, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, saat
dikonfirmasi TangerangNet.Com di lokasi bencana banjir tersebut mengatakan
pihaknya bersama para Ketua RT yang ada di RW 10 sudah empat tahun lebih
melaporkan dan meminta kepada berbagai aparat terkait baik kelurahan,
kecamatan, wakil rakyat di DPRD Kota Tangerang sampai kepada Wakil Walikota
Tangerang H. Sachrudin pun sudah pernah meninjau lokasi RW 010 yang jadi pusat
langganan banjir tiap tahun.
"Padahal, kami tidak pernah meminta banjir Mas Wartawan.
Setiap kali ada kegiatan Musrembang tiap tahun di Kota Tangerang selalu dibahas
banjir. Yang kami minta tolong dibuatkan saluran drainase yang baik di wilayah
RW kami. Tapi entah mengapa tiap tahun banjirnya malah makin parah di wilayah
RW kami. Kampung kami ini sudah seperti kapal selam dan kapal induk di tengah-tengah
banjir seperti ini," tandas RW Dedi.
Ketua RW 10 Cipondoh tersebut berharap kepada para wakil
rakyat yang ada di DPRD Kota Tangerang berasal dari daerah pemilihan (Dapil)
Cipondoh, untuk menunjukkan komitmen dan menepati janjinya saat kampanye Pileg
April 2019 untuk memperhatikan nasib rakyat pemilihnya terbebas dari teror
banjir setiap tahun yang dialami warga RW 10.
Bang Geco, tokoh pemuda RW 10 menyampaikan informasi
penting kunci masalah langganan banjir yang sangat parah di wilayahnya adalah
di samping drainase yang sangat buruk. Hal ini disebabkan karena saluran
drainase yang ada di bagian belakang Yayasan Pesantren Daruhassan Cipondoh,
yang berada di wilayah RW 10 terlalu kecil dan menghambat jalannya air saat
musim hujan datang.
"Kami sudah pernah berdialog dengan pihak Yayasan
Pesantren tersebut, akan tetapi mereka menganggap bahwa saluran drainase yang
mereka miliki cukup sebagai tempat jalannya air dari saluran warga masyarakat
yang berada di belakang pesantren Daruhassan. Mereka tidak memikirkan bahwa
saluran yang kecil seperti yang mereka buat sekarang tidak akan dapat menampung
limpahan air hujan dengan volume yang besar dimusim penghujan seperti sekarang
ini," terang Bang Geco.
Sementara itu, H. Bambang Suwondo tokoh masyarakat Cipondoh,
saat dikonfirmasi via telpon pribadinya pada Selasa (17/12/2019) malam,
menyatakan sangat prihatin dan sangat sedih melihat nasib warga RW 10 Kelurahan
Cipondoh, yang setiap tahun menjadi langganan banjir yang cukup parah tersebut.
Dirinya mewakili masyarakat yang terkena musibah tiap tahun
tersebut, dengan segala kerendahan hati memohon dan meminta kepada aparat
Pemkot Kota Tangerang dan juga wakil rakyat yang berasal dari dapil Cipondoh,
untuk segera bertindak cepat dan nyata mengatasi masalah banjir tersebut.
"Kasihanlah, mereka sudah hidup susah tapi masih juga
menjadi langganan banjir tiap tahunnya. Ayolah, laksanakan amanah rakyat dengan
baik dan amanah saat menjadi aparat Pemerintah daerah sebagai pelayan
masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kepada para wakil rakyat, inilah saatnya
amanah anda diuji, anda peduli atau tidak kepada warga masyarakat anda yang
sudah memberikan amanah dan kepercayaan kepada anda dalam Pileg 2019 yang lalu,”
ujar Suwondo.
Jika sebagai wakil rakyat tidak amanah, kata Bambang, maka
jangan salahkan masyarakat jika nanti akan menghukum wakilnya di legislatif
tidak memilih kembali anda dalam pileg berikutnya. (btl)
0 Comments