Kombes Polisi A. Roemtaat saat memberi arahan kepada peserta apel. (Foto: Istimewa/Humas Polda Banten). |
NET - Polda Banten melaksanakan apel pengamanan tahap
Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kabupaten Tangerang, di
Lapangan Maulana Yudhanegara, Pusat Pemerintah Kabupaten (Puspemkab) Tangerang
di Tigaraksa, Sabtu (30/11/2019).
Kepala Biro Operasi Polda Banten Kombes Pol A. Roemtaat
mengatakan faktor keamanan seluruh tahapan, sasaran operasi, dan keamanan calon
kades menjadi salah satu prioritas.
"Kita tentu tidak ingin peristiwa sempat hilangnya Kades
terpilih di daerah Desa Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, terjadi di
sini," ujar Kombes Polisi Roemtaat mewakili Kapolda Banten Irjend Pol Drs.
Tomsi Tohir.
Oleh karena itu, kata Roemtaat, calon Kades akan mendapat
pengawalan melekat hingga proses Pilkades selesai. Hal itu, agar keberadaan dan
keamanan calon Kades dapat terus terpantau.
Selain keamanan calon Kades, Roemtaat menambahkan hal yang
menjadi sasaran operasi ada 4, yaitu orang, tempat, barang, dan kegiatan Pilkades.
Salah satu perhatian lain adalah mengantisipasi apabila ada yang tidak puas
dengan hasil Pilkades.
“Pihak yang kalah tentu mempunyai potensi besar untuk
melakukan ancaman terhadap penyelanggaraan Pilkades. Pihak yang kalah, bisa
melakukan kekerasan atau kerusuhan atas ketidakpuasan hasil Pilkades,” ungkap
Roemtaat.
Hal ini tentu, kata Roemtaat, harus diwaspadai terutama dengan
mempelajari karakter calon Kades dan masyarakat pendukungnya.
Selain dua hal itu, Roemtaat membeberkan potensi ancaman
keamanan adalah saat proses pemungutan dan penghitungan suara. Saat pemungutan
suara, sangat mungkin terjadi kisruh. Misalnya, saat terjadi perselisihan soal
batas waktu pencoblosan dan syarat seseorang dapat menggunakan hak pilihnya.
Roemtaat mengatakan mungkin saja ada warga setempat yang
terlambat datang atau tidak mendapat panggilan memilih. Saat orang itu datang
ke tempat pemungutan suara (TPS), bisa dipastikan akan terlebih dahulu adu
argumentasi dengan panitia. Bila tidak segera diselesaikan, sangat mungkin
perselisihan itu berujung kekisruhan.
"Sedangkan saat penghitungan suara, antar saksi dan
pendukung biasanya alot soal sah dan tidaknya surat suara yang telah
dicoblos," tandasnya.
Kegiatan Apel Pengamanan dan Anev Pilkades, dipimpin oleh
Karo Ops Polda Banten didampingi oleh
Kapolresta Tangerang, pejabat utama Polda Banten, Dandim Tangerang, para
Kapolsek jajaran
Polresta Tangerang, para Danramil dan personil gabungan dari
Polri, TNI dan Sat Pol PP, yang berjumlah dua ribuan orang.
Karo Ops menjelaskan adapun jumlah kecamatan yang
melaksanakan Pilkades sebanyak 19 kecamatan, terdiri atas 92 desa, dengan total
FPT 623.843 pemilih. Sedangkan TPS sebanyak 337, dengan calon kepada desa
sebanyak 363 orang. Adapun jumlah kekuatan personil pengamanan tahap pungut
suara Pilkades Kabupaten Tangerang sebanyak 2.682 personil, yang terdiri atas
Satgas Polsek 340 personil, Satgas Polres 352 personil, BKO Polda 1.700 personil,
Brimob dan Samapta Polda sebanyak 300 personil.
Polda Banten siap memastikan keamanan dan kelancaran seluruh
tahapan kegiatan dengan kekuatan personil yang ada dan dibantu oleh Kodim,
Koramil, Pemda dan seluruh lapisan masyarakat. “Kita berdoa agar semua
pelaksanaan pengamanan Pilkades berjalan aman dan lancar.” Ujar Roemtaat.
(*/rls)
0 Comments