![]() |
Tim Kemanusiaan Pemprov Banten Komari dan E Kusmayadi berdialog dengan pengungsi. (Foto: Istimewa) |
NET - Tim Kemanusiaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten membuka posko
kemanusiaan di Sentani, Jayapura, Kamis (3/10/2019). Posko dibuka untuk
mengumpulkan warga Banten yang masih tertahan akibat kerusuhan Wamena dan
sekitarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten E
Kusmayad di Jayapura mengatakan posko tersebut dibentuk untuk mempermudah
proses evakuasi dan pendataan kepulangan mereka ke Banten.
Dari informasi awal yang dikumpulkan, kata Kusmayadi, tim
mendapatkan laporan ada 6 jiwa lagi warga Banten yang berada di Wamena. Keenam
orang tersebut sedang dievakuasi untuk dibawa ke posko di Sentani. Saat ini,
tim masih melakukan penyisiran dan pendataan warga Banten yang masih tercecer
di berbagai daerah di Papua yang terdampak kerusuhan.
“Pemantauan juga akan terus kita lakukan di beberapa posko
pengungsian untuk mencari pengungsi orang Banten,” ucapnya.
Kusmayadi menambahkan tim kemanusiaan Banten di lapangan
dibantu aparat keamanan setempat. Pengungsi dari Banten yang berhasil ditemukan
dalam keadaan sehat dan tidak ada yang menjadi korban luka-luka atau meninggal
dunia. Dari data yang terkumpul, warga Banten tersebut mayoritas berprofesi
sebagai pedagang bubur dan repot serta seorang guru.
“Tim rencananya akan melakukan penyisiran sampai Senin
(7/10/2019) mendatang. Untuk kepulangan nanti situasional sambil mengumpulkan
yang lain,” imbuhnya.
Informasi terkini, imbuh Kusmayadi, dari 15 jiwa terdiri atas
6 kepala keluarga (KK) yang meminta dipulangkan Ke Banten saat ini sedang
disiapkan data dan identitasnya. Sementara warga lainnya saat ini tengah
disisir, dipantau dan didata ke posko lain dan ada 4 posko sedang
dikoordinasikan. (*/pur)
0 Comments