Para pengungsi yang ditampung di Wamena. (Foto: Istimewa) |
NET – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Pol
Paulus Waterpauw langsung bergerak cepat usa dilantik Kapolri. Salah satu
langkah cepatnya adalah bekerja mengurus pengungsi korban kerusuhan di Wamena
dan sekitarnya.
“Saya diamanahkan Bapak Kapolri, Bapak Panglima TNI dan
Bapak Menteri Polhukam untuk segera melakukan conditioning berkaitan dengan
pengungsi, sudah eksodus dari beberapa wilayah,” ujar Paulus Waterpauw ketika
memberikan bantuan sembako di Posko Yonif 751/Raider di Sentani, Selasa
(1/10/2019).
Waterpauw menuyebutkan ada 4.656 orang pengungsi yang
terdata di Landasan Udara (Lanud). Mereka berasal dari beberapa wilayah, bukan
hanya dari Wamena, tetapi ada beberapa lingkaran dari sekitar Wamena juga yang
turun bergabung.
Jumlah itu, kata Kapolda, termasuk yang turun dari beberapa
daerah di sekeliling Jayawijaya.
“Jayawijaya dulu satu kabupaten, tapi sekarang jadi 6 kabupaten. Itulah
yang saya maksud dari beberapa daerah itu. Mereka sekarang juga sudah ada
beberapa yang kembali ke saudara atau paguyuban mereka,” ungkap Waterpauw.
.
Pihaknya dalam mengurus persoalan itu tidak sendirian,
tetapi terus bekerja sama dengan lintas sektoral termasuk koordinasi aktif
dengan TNI. Pengungsi itu selain berada di Lanud, juga ada 751 orang terdaftar
di 6 posko. Sementara di Rindam dan beberapa masjid ada 880 orang.
Kapolda menyebut bersama TNI akan memepertebal kekuatan dan
tentunya menjamin keamanan mereka. Selain tentu saja fokus kepada mereka yang
masih berada di Wamena, tidak ikut turun mengungsi.
Pemerintah setempat, sebut Kapolda, dalam hal ini Gubernur
sudah melakukan monitoring dengan Pangdam setempat.
Berkaitan dengan kerusuhan itu, Kapolda menyebut selain
menjamin keamanan dan cepat memulihkan kondusivitas, juga fokus ke pemulihan
psikologi bagi anak-anak dan para ibu.
“Kita lakukan trauma healing, petugas sedang bekerja untuk
memberikan ketenangan bagi mereka,” sambungnya.
Pihaknya berharap, dalam waktu yang cepat insiden ini dapat
teratasi. Para pengungsi bisa kembali ke kampung halaman mereka, bekerja dan
beraktivitas, anak-anak bersekolah seperti semula.
“Pemerintah Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat juga hadir
artinya ada komunikasi yang baik. Mudah-mudahan dengan Gubernur di sini
pemerintah menjalin komunikasi baik agar cepat memulihkan semua,” tutur
Kapolda. (*/rls)
0 Comments