Ilustrasi rumah dinasWalikota Cilegon, penghuninya pindah ke hotel prodeo. (Foto: Istimewa) |
NET - Pembangunan rumah dinas
Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) yang membutuhkan biaya hampir Rp 10 miliar
di Kampung Babakan Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan,
dinilai terlalu berlebihan dan menciderai perasaan masyarakat setempat.
"Ini berlebihan dan menciderai
perasaan masyarakat," ujar Aan Dirga dari Tangerang Public Transparency
Watch (Truth) kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).
Pasalnya, kata dia, pelayanan
masyarakat di Kota Tangsel saat ini belum memadai, seperti layanan kesehatan,
pendidikan, dan Infrastruktur. Tapi kenapa Pemerintah Kota Tangsel lebih mengutamakan pembangunan
rumah dinas Walikota.
Sementata pelayanan kesehatan di
Puskesmas dan Rumah Sakit Umum (RSU) masih
kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Pendidikan juga masih semrawut dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawabuntu
atapnya hampir ambruk. Ifrastruktur seperti jalan-jalan banyak berlobang dam
trotoar minim.
"Harusnya pembangunan ini
yang diutamakan, sehingga Kota Tangerang Selatan indah dan tidak macet,'' ungkap
Aan Dirga.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) rumah Dinas Wali Kota Emon Suryaman mengatakan pembangunan rumah
dinas Walikota Tangerang Selatan di atas
lahan 2 ribu meter persegi itu membutuhkan dana sebesar Rp 9.488.880.700 .
Dan pembangunan rumah satu lantai
tersebut, kata Emon, dimulai pada 1 Juli 2019, dengan , fasilitas kamar utama, kamar anak, ruang kerja, kantor,
ruang rapat, ruang tamu, dan ruang servis meliputi; dapur, ruang ajudan, ruang
makan, dan area olahraga berupa kolam renang. (man)
0 Comments