Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Dade Fahri/TangerangNet.Com) |
NET - Pemanfaatan minyak sawit
untuk green fuel dalam mendukung Ketahanan Energi dan Kesejahteraan Petani
Sawit. Sawit memberikan kontribusi yang besar untuk perekonomian termasuk
serapan tenaga kerja.
Menteri Koordinator Bidang
Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan cepat saja jadi
CPO ini memberikan kontribusi yang banyak bagi Indonesia terhadap penyerapan
tenaga kerja tinggi, langsung tidak langsung.
"Sawit berkontribusi untuk
pengurangan impor," ujar Luhut, Selasa (16/7/2019), saat acara
"Workshop Teknologi Pemanfaatan Minyak Sawit Untuk GREEN FUEL Dalam Mendukung Ketahanan
Energi dan Kesejahteraan Petani Sawit", di Ruang Auditorium Gedung Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jalan M.H. Thamrin No. 8, Jakarta
Pusat.
Indonesia tiap tahun mengimpor
energi dengan nilai Rp.300 triliun pertahun, kata Luhut, kalau dilihat setiap
tahun impor Rp 300 triliun energi. Jadi angka yang besar hampir 50 persen
energi Indonesia pada waktu akan impor ini tidak bisa dibiarkan. "Sebab,
akan membuat neraca transaksi berjalan menjadi defisit," ujarnya.
Luhut mengungkapkan Pemerintah
akan mengoptimalkan biodiesel 30 persen (B-30), dengan impor yang bisa
dihemat 3 miliar dolar AS. “Kita akan
masuk B-30 kemarin, lapor Presiden untuk segera masuk kita bisa hemat 3 miliar
dolar AS lagi. "Jadi, peran kelapa sawit sangat penting," ungkap
Luhut.
Dalam catatan Luhut memberikan salah satunya soal pengembangan
teknologi yang bercerita mengunjungi China beberapa waktu yang lalu. Di sana,
dia melihat penelitian dan pengembangan untuk industri yang betul-betul dikembangkan.
Potensi green fuel sangat penting
untuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) penelitian. “Saya baru
minta dari Tiongkok selama enam hari, di sana melihat industri bagaimana setiap
industri ada research dikembangkan. "Kita masih aseng-aseng segala macam,
mereka sampai di mana-mana sangat efisien, betul-betul 4.0 sangat bersih,"
katanya. (dade)
0 Comments