Warga yang melancarkan aksi unjuk rasa. (Foto: Man Handoyo/TangerangNet.Com) |
NET - Merasa belum mendapat
pembayaran lahannya yang terkena dampak pembangunan Runway 3 Bandara Soekarno
Hatta, ratusan warga Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang,
Banten, Senin (24/6/2019) melakukan aksi dengan cara menutup akses Jalan
Perimeter Utara dengan bambu, kayu, dan ranting pohon.
Akibatnya, berbagai jenis
kendaraan, baik yang datang dan hendak ke Bandara Soekarno Hatta melalui Jalan
Perimeter Utara, harus berputar ke jalan yang lain, seperti Parimeter Selatan
dan Benda, Kota Tangerang.
Selain itu, di dalam aksinya,
warga juga melengkapi diri dengan sepanduk
warna kuning yang bertuliskan, "Harga Mati.....!!!!! Bayarkan hak
kami, eksekusi bukan solusi jika terjadi. Bahkan kami siap mati untuk pertahankan
tanah kelahiran kami".
Wawan Setiawan, koordinator aksi
mengatakan warga turun dan melakukan pemblokiran terhadap Jalan Perimeter
Utata, dengan tujuan untuk menuntut proses pembayaran lahan miliknya yang
terkena dampak pembangunan Runway 3.
"Kami melakukan aksi untuk menuntut
hak-hak kami yang belum dibayarkan," ujar Wawan sembari menjelaskan bahwa
warga yang merasa dirugikan akibat pembangunan runway tersebut tercatat
sebanyak 145 kepala keluarga (KK) atau
sekitar 175 jiwa.
Dan demo itu, kata Wawan, sudah
berulangkali dilakukan, terakhir pada bulan puasa lalu (Mei). Namun hingga kini
warga belum mendapat tanggapan atau ganti rugi seperti yang mereka harapkan.
Beberapa saat setelah melakukan
pemblokiran Jalan Perimeter Utara, warga meninggalkan lokasi. Mereka mengancam
akan melakukan aksi kembali apabila tuntutannya tidak segera terpenuhi.
Sementara itu pihak Angkasa Pura
II, selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta hingga berita ini disusun kemarin
sore, belum bisa dihubungi.
Febri Toga Simatupang, Senior
Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, ketika ditelpon, tidak diangkat. (man)
0 Comments